KoranBandung.co.id – Debt collector (DC) ilegal menjadi ancaman yang meresahkan di kawasan Padalarang dan Cimareme, Kabupaten Bandung Barat. Mereka kerap terlihat di sejumlah lokasi strategis, menyasar pengendara yang melintas untuk melakukan intimidasi.
Keberadaan mereka tidak hanya mengganggu, tetapi juga menimbulkan ketakutan, terutama bagi perempuan dan anak-anak yang mengendarai sepeda motor. Modus mereka biasanya mengatasnamakan penagihan utang, meskipun sering kali tanpa dokumen resmi.
Warga dan pengguna jalan di kawasan tersebut diimbau untuk tetap waspada, mengenali titik-titik rawan, dan mengetahui langkah-langkah pencegahan agar tidak menjadi korban.
Lokasi DC Ilegal di Padalarang-Cimareme
Berikut adalah beberapa lokasi yang sering menjadi tempat mangkal debt collector ilegal di kawasan Padalarang dan Cimareme, berdasarkan laporan masyarakat:
- Di Bawah Jembatan Tol Padalarang
Lokasi ini menjadi salah satu titik favorit bagi debt collector ilegal. Mereka sering terlihat berkumpul di area ini, yang letaknya dekat dengan Combhipar. Posisi ini strategis karena merupakan jalur ramai pengguna jalan, terutama sepeda motor. - Depan Combhipar dan Caringin
Debt collector ilegal juga dilaporkan sering mangkal di depan area pabrik Combhipar dan Caringin. Posisi ini sering digunakan untuk menghentikan kendaraan yang melintas dan melakukan intimidasi kepada pengendara. - Toko Durian atau Alfamidi Cimareme
Lokasi ini terletak di area yang ramai pengunjung, sehingga sering dijadikan tempat nongkrong debt collector ilegal. Mereka biasanya berdiri di pinggir jalan menunggu target, khususnya kendaraan roda dua. - Sebrang Samsat Cimareme
Kawasan di sebrang Samsat Cimareme juga menjadi titik rawan. Lokasinya strategis karena dekat dengan jalur administrasi kendaraan, sehingga mereka bisa mengintimidasi pengendara yang dianggap bermasalah. - Belokan Dekat Rumah Sakit IMC
Area belokan dekat Rumah Sakit IMC Cimareme juga kerap menjadi tempat debt collector ilegal beraksi. Posisi ini memudahkan mereka untuk mendekati kendaraan yang melintas secara tiba-tiba.
Modus Operandi Debt Collector Ilegal
Debt collector ilegal biasanya mendekati korban secara mendadak, terutama di lokasi-lokasi yang disebutkan di atas. Mereka mengaku sebagai petugas penagihan resmi, meskipun tidak memiliki dokumen yang sah seperti surat tugas atau sertifikat resmi.
Modus yang sering dilakukan adalah mengintimidasi korban agar menyerahkan kendaraan atau barang berharga. Mereka juga memanfaatkan data pribadi yang bocor untuk menargetkan pengguna jalan yang dianggap bermasalah dengan kredit.
Namun, dalam beberapa kasus, mereka sering salah sasaran dan justru mengganggu masyarakat yang tidak memiliki hubungan dengan utang sama sekali.
Tips Menghindari Debt Collector Ilegal
Agar tidak menjadi korban, warga diimbau untuk tetap waspada, terutama saat melintas di lokasi-lokasi rawan. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
1. Catat Ciri-Ciri dan Bukti
Catat ciri-ciri fisik mereka, nomor kendaraan, atau hal lain yang bisa dijadikan bukti untuk melaporkan tindakan tersebut ke pihak berwenang.
2. Jangan Panik
Jika dihentikan oleh orang yang mengaku sebagai debt collector, tetap tenang dan jangan terburu-buru menyerahkan barang berharga.
3. Minta Dokumen Resmi
Tanyakan surat tugas, surat tagihan, dan sertifikat resmi dari lembaga keuangan terkait. Jika mereka tidak bisa menunjukkan dokumen, itu adalah indikasi tindakan ilegal.
4. Ajak ke Tempat Ramai atau Kantor Polisi
Jika mereka terus memaksa, ajak mereka ke tempat ramai atau kantor polisi terdekat untuk menghindari intimidasi lebih lanjut.***