KoranBandung.co.id – Banjir deras melanda kawasan Jalan Pagarsih, Kota Bandung, pada sore hari 24 Januari 2025, menciptakan pemandangan seperti aliran sungai.
Fenomena ini menjadi viral di media sosial setelah video memperlihatkan genangan air cukup tinggi di lokasi tersebut menyebar luas.
Hujan deras yang mengguyur Bandung Raya diduga menjadi penyebab utama banjir yang melanda sejumlah titik di kota ini.
Di Jalan Pagarsih, genangan air mencapai setinggi betis hingga lutut orang dewasa, menyebabkan aktivitas warga terganggu.
Air mengalir deras di sepanjang jalan, menyerupai aliran sungai yang membuat kendaraan sulit melintas.
Meski belum ada laporan mengenai kerugian material atau korban jiwa, warga sekitar diminta tetap waspada menghadapi potensi banjir susulan.
Tidak hanya di Pagarsih, banjir juga dilaporkan terjadi di kawasan Pasteur dan Cimahi.
Di beberapa lokasi, arus air cukup kuat sehingga berisiko menimbulkan bahaya bagi pejalan kaki maupun pengendara.
Sementara itu, di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, hujan deras memicu tumbangnya sejumlah pohon di kawasan perumahan elit Kota Baru Parahyangan.
Kondisi ini menambah daftar wilayah terdampak cuaca ekstrem yang melanda Bandung Raya pada hari tersebut.
Hujan dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan genangan air, longsor, hingga tumbangnya pohon di berbagai wilayah.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menghindari area yang rawan bencana.
Pemerintah Kota Bandung sebelumnya telah berupaya melakukan perbaikan infrastruktur untuk mengurangi risiko banjir di kawasan tersebut.
Namun, hingga kini permasalahan tersebut belum sepenuhnya terselesaikan.
Warga berharap ada solusi jangka panjang yang efektif agar banjir tidak terus berulang.
Di media sosial, banyak netizen mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap kondisi tersebut.
Beberapa dari mereka mengingatkan agar warga tetap berhati-hati dan tidak memaksakan diri melintas di lokasi banjir.
Perhatian juga diarahkan pada pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah saluran air tersumbat oleh sampah.
Sampah yang menumpuk di selokan sering kali menjadi salah satu faktor penyebab banjir di wilayah perkotaan.
Kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan diyakini dapat membantu mengurangi dampak banjir yang terjadi secara berulang.***