KoranBandung.co.id – Bandung Barat menyimpan banyak sejarah peninggalan Hindia Belanda yang belum banyak diketahui publik.
Salah satu peninggalan sejarah tersebut terletak di Kampung Cibodas Benteng, Desa Sadangmekar, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Bangunan lawas ini diduga merupakan bekas pertahanan Belanda di kawasan Bandung Utara.
Awan, seorang pemuda berusia 16 tahun dari Cibodas Benteng, mengungkapkan adanya dua lubang atau pintu masuk di benteng tersebut.
Lubang pertama terdapat pada gundukan tembok di dekat tiang gawang lapangan bola, sementara lubang kedua berada di bangunan yang berbentuk bungker.
Menurut Awan, lubang dekat tiang gawang itu kini sudah tertutup tanah, tetapi sebelumnya sering menjadi tempat masuk bola saat mereka bermain.
Lubang tersebut berukuran kecil sehingga untuk memasukinya, seseorang harus berjongkok.
Warga lainnya, Eni, yang berusia 28 tahun, juga membenarkan bahwa bangunan tersebut adalah tempat perlindungan Belanda.
Bentuk benteng di Cibodas Benteng memiliki kemiripan dengan Benteng Pasir Kopi di Cidepong, kawasan Cipatat.
Kedua benteng ini tidak memiliki bangunan berupa kamar-kamar yang tersambung seperti Benteng Ciparang di Gandasoli, Cipatat, dan Tangkil di Cikalongwetan.
Semua benteng tersebut berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Teori yang berkembang tentang keberadaan benteng-benteng ini adalah persiapan perpindahan Ibu Kota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung pada awal abad ke-20.
Sejumlah kawasan militer juga dibangun di Cimahi dan Batujajar sebagai bagian dari rencana ini.
Keberadaan tanggul bergelombang di atas ketinggian yang dilengkapi dengan bungker di Benteng Pasir Kopi dan Cibodas Benteng diduga sebagai tempat senjata penangkis serangan udara.
Bangunan ini merupakan saksi bisu dari masa lalu yang penuh dengan peristiwa bersejarah.
Keberadaan benteng ini diharapkan bisa menjadi cikal bakal pengembangan wisata sejarah di Bandung Barat.
Pemerintah daerah dan masyarakat setempat perlu bekerja sama untuk melestarikan dan memperkenalkan situs bersejarah ini kepada publik yang lebih luas.
Potensi wisata sejarah ini dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Langkah-langkah pelestarian juga harus dilakukan dengan pendekatan yang profesional agar nilai sejarah dari benteng ini tetap terjaga.
Pelibatan komunitas sejarah dan arkeologi dalam proses ini bisa menjadi salah satu langkah strategis untuk menggali lebih dalam informasi tentang benteng ini.
Selain itu, upaya dokumentasi dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa semua aspek sejarah dari benteng ini terungkap dengan baik.
Dengan demikian, generasi mendatang dapat memahami dan menghargai nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
Bandung Barat, dengan kekayaan sejarahnya, berpotensi menjadi destinasi wisata sejarah yang unggul di Indonesia.***