KoranBandung.co.id – Peristiwa tragis terjadi di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat, 31 Januari 2025, ketika seorang anak berusia 10 tahun dilaporkan tenggelam setelah perahu yang ditumpanginya terbalik.
Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan saat beraktivitas di perairan.
Upaya pencarian korban masih berlangsung hingga malam hari.
Menurut informasi yang diterima, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Korban, yang diketahui bernama Ilham, bersama seorang temannya menaiki perahu tongkang dari Kampung Seketendo menuju Kota Baru Parahyangan.
Saat perjalanan kembali, perahu mereka mengalami kecelakaan dan tenggelam. Teman Ilham berhasil menyelamatkan diri, namun Ilham hilang di perairan waduk.
Setelah menerima laporan, Kantor SAR Bandung segera mengirimkan tim penyelamat ke lokasi kejadian pada pukul 16.20 WIB.
Tim tiba di lokasi sekitar pukul 18.50 WIB dan langsung memulai operasi pencarian.
Operasi pencarian disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Jika situasi memungkinkan, tim akan melakukan penyisiran di area sekitar lokasi tenggelamnya perahu.
Namun, jika kondisi tidak mendukung, pencarian akan dilanjutkan pada hari berikutnya.
Warga setempat turut memberikan kesaksian mengenai kejadian ini. Salah satu warga, melalui akun media sosialnya, menyebutkan bahwa korban telah ditemukan oleh tim SAR namun dengan kondisi sudah meninggal dunia, Al-Fatihah.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan saat beraktivitas di perairan, terutama bagi anak-anak.
Penggunaan alat keselamatan seperti jaket pelampung dan pengawasan orang dewasa sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kantor SAR Bandung mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi prosedur keselamatan saat beraktivitas di sekitar perairan.
Mereka juga menekankan pentingnya melaporkan segera setiap kejadian darurat kepada pihak berwenang agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
Kejadian ini menambah daftar insiden tenggelam di wilayah perairan Indonesia, yang seringkali disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap prosedur keselamatan.
Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya keselamatan di perairan perlu ditingkatkan, terutama di daerah-daerah yang memiliki destinasi wisata air.***