KoranBandung.co.id – Produsen mobil listrik terbesar asal China, BYD, siap menyelesaikan pembangunan pabriknya yang bernilai investasi US$1 miliar (setara Rp 16,25 triliun) pada akhir 2025 di kawasan Subang, Jawa Barat. Pabrik ini akan memproduksi hingga 150.000 unit kendaraan listrik (EV) per tahun, termasuk kendaraan plug-in hybrid (PHEV), dengan fokus memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor.
Proyek ini tidak hanya berpotensi mempercepat transisi menuju mobilitas listrik di Indonesia, tetapi juga membuka peluang besar dalam sektor industri manufaktur dan pengembangan teknologi di dalam negeri. Dalam rangka mendukung program pemerintah Indonesia untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik, BYD berkomitmen untuk menyuntikkan inovasi dan pengetahuan teknis yang sangat dibutuhkan oleh tenaga kerja lokal.
Pabrik kendaraan listrik BYD di Subang menjadi bagian dari langkah strategis perusahaan untuk memperluas kapasitas produksi kendaraan ramah lingkungan di Asia Tenggara. Liu Xueliang, General Manager BYD Asia Pacific, menekankan pentingnya proyek ini sebagai bagian dari kolaborasi dengan pemerintah Indonesia dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik di negara ini. “Kami sangat bersemangat untuk segera merealisasikan pembangunan pabrik ini. Selain memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, kami juga berharap dapat mendorong kemajuan di bidang teknologi baterai dan elektrifikasi,” ujarnya dalam keterangan resmi pada 22 Januari 2025.
Pembangunan pabrik ini juga akan mendatangkan dampak signifikan dalam aspek sumber daya manusia (SDM). Diperkirakan lebih dari 18.000 lapangan pekerjaan baru akan tercipta di sektor produksi, riset, dan pengembangan teknologi. Program pelatihan khusus yang diberikan oleh BYD akan memungkinkan tenaga kerja Indonesia untuk memperoleh keterampilan teknis yang diperlukan dalam produksi kendaraan listrik dan teknologi baterai, yang merupakan kunci utama dalam menghadapi perkembangan pasar kendaraan elektrifikasi global.
Selain menciptakan peluang kerja, keberadaan pabrik ini juga akan berperan penting dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia. Dengan memproduksi kendaraan listrik yang ramah lingkungan, BYD turut serta dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam prosesnya, BYD juga akan berfokus pada pengembangan infrastruktur pendukung, termasuk jaringan pengisian daya untuk kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para konsumen kendaraan listrik dan mendukung pertumbuhan pasar EV yang semakin berkembang.
Proyek besar ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara. Indonesia, dengan pasar otomotif terbesar di kawasan ini, memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pemain utama dalam produksi kendaraan listrik. Keberadaan BYD di Indonesia diharapkan dapat mendorong masuknya lebih banyak investor dalam sektor industri kendaraan listrik dan energi terbarukan.
Pembangunan pabrik ini juga mendapat perhatian positif dari berbagai pihak. Sejumlah pemerintah daerah dan pemerhati industri menganggap proyek ini sebagai tonggak penting dalam transformasi industri otomotif Indonesia menuju era kendaraan ramah lingkungan. Selain itu, sektor terkait lainnya, seperti logistik dan perawatan kendaraan, juga akan merasakan manfaat dari keberadaan pabrik ini.
Dalam jangka panjang, pabrik BYD di Subang diharapkan akan menjadi model bagi proyek serupa yang akan didirikan di kawasan Asia Tenggara. Dengan besarnya investasi yang ditanamkan, serta komitmen perusahaan untuk mengembangkan teknologi dan meningkatkan kapasitas produksi, Indonesia berpeluang menjadi negara dengan ekosistem kendaraan listrik yang sangat maju di kawasan ini.***