Pembegalan di Cireundeu Berujung Maut, Korban Dibunuh Teman Dekatnya
Tersangka pembegalan maut di Cireundeu. Sumber: Istimewa

Sadis! Pembegalan di Cireundeu Berujung Maut, Korban Dibunuh Teman Dekatnya

Diposting pada
iklan fif batujajar

KoranBandung.co.id – Penemuan jasad seorang pemuda di semak belukar Cireundeu, Cimahi, mengungkap kasus pembegalan tragis.

Korban dan pelaku ternyata memiliki hubungan pertemanan sebelum insiden terjadi.

Motif kejahatan ini diduga kuat karena keinginan pelaku menguasai harta benda korban.

Pada Jumat pagi, 24 Januari 2025, warga Kampung Pojok Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, digemparkan dengan penemuan mayat pria berusia 26 tahun di area semak belukar.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, terungkap bahwa korban adalah korban pembegalan yang dilakukan oleh dua orang yang dikenalinya.

Wakapolres Cimahi, Kompol Andry Fran Ferdyawan, mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil menangkap dua pelaku dengan inisial IF (16) dan ARA (19). Kedua pelaku diketahui memiliki hubungan pertemanan dengan korban.

Sebelum kejadian, korban dan pelaku diketahui berkumpul bersama di daerah Dago. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Cimahi.

Di lokasi kejadian, muncul niat dari pelaku untuk menghabisi korban dengan tujuan menguasai harta bendanya, yaitu sepeda motor dan handphone milik korban.

Korban ditemukan dengan banyak luka tusukan di tubuh, wajah, kepala, dan badan. Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk kapak, celurit, dan golok yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 340 atau 338 atau 339, atau 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Kasus ini menyoroti betapa kejamnya tindakan kriminal yang dilakukan oleh orang-orang terdekat. Kepercayaan yang seharusnya menjadi dasar dalam hubungan pertemanan justru disalahgunakan untuk melakukan kejahatan yang menghilangkan nyawa.

Fenomena ini menunjukkan bahwa motif ekonomi masih menjadi salah satu pendorong utama terjadinya tindak kriminal. Keinginan untuk memiliki harta secara instan tanpa usaha yang halal mendorong individu untuk melakukan tindakan keji, bahkan terhadap teman sendiri.

Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dan menjaga diri serta orang-orang terdekat dari ancaman kejahatan.

Kehilangan nyawa akibat tindakan kriminal adalah tragedi yang tidak seharusnya terjadi, terutama ketika pelaku adalah orang yang dikenal dan dipercaya oleh korban.

Mari kita bersama-sama membangun masyarakat yang lebih peduli dan responsif terhadap tanda-tanda kejahatan di sekitar kita.***