KoranBandung.co.id – Perusahaan Otobus (PO) Madona pernah menjadi primadona transportasi di Bandung Barat pada era 90-an.
Selama puluhan tahun, bus ini menjadi andalan masyarakat untuk mobilitas sehari-hari.
Namun, seiring perkembangan zaman, kejayaannya mulai meredup akibat berbagai tantangan yang dihadapi.
PO Madona memiliki sejarah panjang dalam melayani masyarakat, khususnya di wilayah Bandung Barat.
Dengan armada yang mencapai 46 unit pada masa jayanya, bus ini menjadi transportasi utama bagi warga yang kesulitan mengakses kendaraan umum.
Bagi generasi 90-an, PO Madona bukan sekadar alat transportasi, melainkan bagian dari keseharian, terutama bagi pelajar yang menggunakannya untuk berangkat dan pulang sekolah.
Pada masa kejayaannya, bus Madona selalu penuh penumpang, terutama di pagi dan sore hari.
Bus ini bahkan beroperasi setiap 10 menit sekali, memastikan masyarakat mendapatkan layanan transportasi yang cepat dan terjangkau.
Namun, memasuki era modernisasi transportasi, PO Madona mulai kehilangan pamornya.
Meningkatnya jumlah kendaraan pribadi serta munculnya transportasi online membuat jumlah penumpang terus berkurang.
Armada yang semakin tua juga menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan ini.
Kini, kondisi PO Madona jauh berbeda dari masa kejayaannya.
Beberapa unit bus bahkan sudah tidak layak jalan karena usia dan kurangnya perawatan.
Jumlah penumpang yang terus menurun membuat perusahaan harus mengurangi jumlah perjalanan dan bahkan menghentikan operasional lebih awal dibandingkan PO bus lainnya.
Dampaknya, dua unit bus PO Madona terpaksa dipotong dan dilebur di lapak rongsokan.
Bus yang dulu berjaya kini dipreteli dan diambil plat besinya untuk dijual kembali.
Meskipun demikian, PO Madona masih bertahan dan berusaha beradaptasi dengan kondisi yang ada.
Hingga kini, bus ini masih beroperasi dengan trayek Leuwi Panjang – Sindangkerta.
Sebagai bagian dari sejarah transportasi Bandung Barat, keberadaan PO Madona tetap dikenang oleh masyarakat yang pernah merasakan layanannya.
Di tengah tantangan yang ada, harapan tetap ada bagi PO Madona untuk bangkit kembali dengan inovasi dan strategi yang lebih modern.***