KoranBandung.co.id – Warga Kampung Cikakak, Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, melakukan aksi swadaya untuk memperbaiki Jalan Raya Cikakak Lebak yang rusak parah. Aksi ini dilakukan setelah ketidakpedulian pemerintah daerah terhadap perbaikan jalan yang sudah berlangsung selama lebih dari 10 tahun.
Kondisi jalan yang rusak parah di sepanjang 200 meter tersebut telah lama menjadi keluhan warga. Akses utama menuju pusat ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan ini seringkali menjadi sumber kecelakaan. Melihat kondisi yang semakin buruk, warga merasa bahwa tindakan mereka diperlukan agar dapat memastikan keselamatan bersama.
Tidak mendapat respons dari pemerintah, warga memutuskan untuk menggalang dana secara mandiri. Dalam waktu singkat, dana sebesar Rp25 juta berhasil terkumpul. Dana tersebut digunakan untuk melakukan pengerasan jalan dengan bahan semen dan pasir, yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi jalan dalam waktu yang relatif cepat.
Pengerjaan yang dilakukan secara swadaya ini adalah bukti nyata solidaritas warga yang peduli akan keselamatan dan kenyamanan bersama. Warga Cikakak merasa sudah cukup sabar menunggu pemerintah turun tangan. Namun, setelah 10 tahun tidak ada perbaikan yang terlihat, mereka memilih untuk bertindak sendiri. Hal ini merupakan cerminan dari keprihatinan mereka terhadap ketidakberdayaan dalam menghadapi masalah infrastruktur yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Jalan Raya Cikakak Lebak merupakan jalur vital yang menghubungkan Kampung Cikakak dengan berbagai pusat aktivitas masyarakat di Kecamatan Cililin. Tak hanya itu, jalan tersebut juga menjadi akses utama bagi warga yang akan menuju fasilitas-fasilitas penting seperti sekolah, rumah sakit, dan pasar. Karena itulah, kerusakan jalan ini sangat mengganggu kelancaran aktivitas warga sehari-hari. Beberapa kecelakaan lalu lintas terjadi akibat jalan berlubang dan bergelombang, yang memperburuk kondisi keselamatan pengendara.
Sejak lama, warga sudah mengajukan permohonan perbaikan jalan kepada pemerintah setempat. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang signifikan. Hal ini yang kemudian memotivasi warga untuk bertindak sendiri dengan mengumpulkan dana secara sukarela. Dengan gotong royong, mereka pun berhasil memperbaiki bagian jalan yang sangat membutuhkan perhatian segera.
Kondisi ini tentu memprihatinkan, karena jalan tersebut merupakan aset pemerintah daerah yang seharusnya mendapat perhatian lebih. Jalan Raya Cikakak Lebak adalah jalur utama yang menghubungkan kawasan permukiman dengan fasilitas-fasilitas publik penting. Terlebih lagi, dengan adanya jalan yang rusak parah, banyak warga yang harus menanggung risiko kecelakaan setiap kali melewati jalan tersebut.
Melihat kenyataan ini, warga merasa terpaksa untuk turun tangan dan melakukan perbaikan agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk lagi. Dalam pelaksanaannya, pengerjaan dilakukan dengan prinsip gotong royong, di mana seluruh warga berperan serta, baik dalam hal pengumpulan dana maupun dalam pengerjaan fisik di lapangan. Semua pihak berkolaborasi untuk menciptakan kondisi yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.
Selain itu, aksi ini juga menunjukkan bahwa banyak warga yang memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya infrastruktur yang baik dan aman untuk kelancaran kehidupan sehari-hari. Walaupun harus menunggu lama dan tak mendapat perhatian dari pemerintah, warga Kampung Cikakak tetap berusaha memberikan solusi terhadap masalah yang ada.
Perbaikan ini tentu bukanlah solusi permanen yang dapat mengatasi semua masalah. Namun, setidaknya, dengan pengerasan jalan tersebut, risiko kecelakaan yang disebabkan oleh kerusakan jalan dapat diminimalisir sementara waktu. Kedepannya, diharapkan pemerintah daerah dapat menindaklanjuti perbaikan jalan ini secara menyeluruh dan memastikan infrastruktur yang memadai bagi warga.***