KoranBandung.co.id – Wali Kota Bandung terpilih, Muhammad Farhan, menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Pada 3 Februari 2025, Farhan mengunjungi Stadion GBLA dan disambut oleh Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Glenn Sugita, beserta jajaran direksi dan komisaris.
Kunjungan ini menandai awal kolaborasi antara Pemerintah Kota Bandung dan PT PBB dalam pengelolaan stadion tersebut.
Stadion GBLA, yang telah menjadi markas Persib Bandung, direncanakan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Farhan berharap stadion ini tidak hanya berfungsi sebagai arena pertandingan sepak bola, tetapi juga menjadi pusat kegiatan olahraga dan hiburan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Glenn Sugita menyambut baik dukungan dari pemerintah kota dan menegaskan komitmen PT PBB untuk menjadikan GBLA sebagai fasilitas berstandar internasional.
Ia menambahkan bahwa pengelolaan stadion ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya bagi Kota Bandung.
Sebelumnya, Stadion GBLA telah mengalami renovasi untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan, serta memenuhi standar internasional.
Namun, rencana pengembangan lebih lanjut menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Beberapa pihak khawatir bahwa penggunaan stadion untuk kegiatan di luar olahraga dapat mempercepat kerusakan fasilitas.
Di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa diversifikasi penggunaan stadion dapat meningkatkan pendapatan dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.
Pengelolaan stadion oleh klub sepak bola bukanlah hal baru di dunia olahraga.
Di banyak negara, klub-klub besar memiliki dan mengelola stadion mereka sendiri, yang memungkinkan kontrol lebih besar atas berbagai sumber pendapatan seperti tiket, parkir, dan penjualan merchandise.
Namun, tanggung jawab finansial dan operasional yang besar juga menjadi tantangan tersendiri.
Di Indonesia, model pengelolaan stadion oleh klub masih jarang diterapkan.
Kerja sama antara PT PBB dan Pemerintah Kota Bandung dalam pengelolaan GBLA dapat menjadi contoh bagi klub-klub lain di tanah air.
Namun, keberhasilan model ini sangat bergantung pada transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi berbagai pemangku kepentingan.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pengelolaan stadion tetap mengedepankan kepentingan masyarakat luas.
Keterlibatan komunitas lokal dalam perencanaan dan pelaksanaan program di stadion dapat meningkatkan rasa memiliki dan mendukung keberlanjutan proyek ini.
Farhan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan PT PBB dalam mengembangkan Stadion GBLA.
Ia percaya bahwa dengan kerja sama yang baik, stadion ini dapat menjadi ikon baru bagi Kota Bandung dan memberikan manfaat yang signifikan bagi warganya.
Sementara itu, Glenn Sugita menyatakan bahwa PT PBB berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan kualitas Stadion GBLA.
Ia berharap stadion ini dapat menjadi tuan rumah bagi berbagai acara berskala nasional dan internasional, yang pada gilirannya akan meningkatkan citra Kota Bandung di mata dunia.
Namun, tantangan dalam pengelolaan stadion tidak bisa diabaikan.
Penggunaan stadion untuk berbagai kegiatan harus diimbangi dengan perawatan dan pemeliharaan yang memadai.
Selain itu, perlu ada regulasi yang jelas mengenai jenis kegiatan yang diperbolehkan di stadion untuk memastikan bahwa fasilitas tetap dalam kondisi baik dan dapat digunakan untuk jangka panjang.
Partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan juga menjadi kunci keberhasilan proyek ini.
Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari komunitas suporter hingga warga sekitar stadion, pengelolaan GBLA dapat lebih transparan dan akuntabel.
Selain itu, dukungan dari berbagai pemangku kepentingan akan memastikan bahwa stadion ini benar-benar memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Ke depan, diharapkan bahwa pengelolaan Stadion GBLA oleh PT PBB dengan dukungan Pemerintah Kota Bandung dapat menjadi model bagi pengelolaan fasilitas olahraga lainnya di Indonesia.
Dengan pendekatan yang profesional dan partisipatif, stadion ini dapat menjadi pusat kegiatan yang tidak hanya mendukung prestasi olahraga, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sosial dan ekonomi kota.***