Kecelakaan Maut di Jalan Citatah Cipatat Daerah Balebat, Dua Nyawa Melayang
Sumber gambar: Dokumentasi warga setempat.

Kecelakaan Maut di Jalan Citatah Cipatat Daerah Balebat, Dua Nyawa Melayang

Diposting pada
iklan fif batujajar

KoranBandung.co.id – Kecelakaan fatal kembali terjadi di Jalan Citatah, Balebat, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada subuh 7 Februari 2025, menambah deretan insiden tragis di wilayah tersebut.

Dua kendaraan roda empat mengalami kerusakan parah di bagian depan akibat tabrakan hebat.

Informasi dari warga setempat menyebutkan bahwa dua nyawa melayang dalam peristiwa ini, dengan salah satu korban sempat terjepit, menyulitkan proses evakuasi.

Akibat kecelakaan tersebut, arus lalu lintas di sekitar lokasi mengalami kemacetan hingga pagi hari, mengganggu aktivitas masyarakat yang melintas.

Jalur Cipatat kini menjadi sorotan serius bagi warga sekitar, mengingat dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, telah terjadi tiga kecelakaan fatal di area ini.

Kondisi jalan yang berliku, bergelombang, serta minimnya penerangan jalan umum (PJU) menjadi keluhan utama masyarakat setempat.

Kecelakaan terbaru ini menambah catatan kelam di Jalan Citatah, yang sebelumnya juga menjadi lokasi insiden serupa.

Sebelumnya di awal tahun 2025, terjadi adu banteng antara truk bermuatan galon air mineral dan truk tangki LPG. Setelahnya, ada tabrakan adu banteng antara truk bermuatan batu alam dan truk besar lainnya.

Sedangkan di tahun lalu, sebuah truk tangki yang mengangkut minyak sawit menabrak sepeda motor, mengakibatkan tiga korban jiwa, termasuk seorang anak-anak.

Selain itu, sebuah truk pernah terguling di jalan yang sama akibat muatan berlebih. Walaupun tidak ada korban jiwa, kejadian ini menyebabkan kemacetan panjang.

Kondisi jalan yang berliku dan bergelombang di sepanjang jalur Cipatat menjadi tantangan tersendiri bagi para pengendara.

Minimnya penerangan jalan umum (PJU) di beberapa titik juga menambah risiko kecelakaan, terutama pada malam hari atau saat kondisi cuaca buruk.

Warga sekitar telah berulang kali menyampaikan keluhan mengenai kondisi jalan tersebut kepada pihak berwenang, namun hingga kini perbaikan yang diharapkan belum terealisasi.

Mereka berharap pemerintah daerah dan instansi terkait dapat segera mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur jalan dan menambah fasilitas penerangan guna mengurangi risiko kecelakaan di masa mendatang.

Selain faktor infrastruktur, perilaku pengendara juga menjadi perhatian.

Kecepatan tinggi dan kurangnya kewaspadaan saat melintas di jalur yang menantang seperti Cipatat dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan.

Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya keselamatan berkendara perlu ditingkatkan oleh pihak terkait.

Semoga langkah-langkah preventif dan perbaikan yang diperlukan dapat segera dilakukan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.***