Lintang Tangis Artinya Apa Ternyata Kental dengan Weton Rabu Legi
Ilustrasi Lintang Tangis dalam kepercayaan Jawa. (Sumber: Pixabay)

Lintang Tangis Artinya Apa? Ternyata Kental dengan Weton Rabu Legi

Diposting pada
iklan fif batujajar

KoranBandung.co.id – Dalam tradisi Jawa, lintang atau rasi bintang dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian dan takdir seseorang.

Salah satu yang menarik perhatian adalah Lintang Tangis, sebuah lintang yang diyakini menaungi mereka yang lahir pada weton Rabu Legi.

Kepercayaan ini telah diwariskan secara turun-temurun dan masih diyakini oleh sebagian masyarakat hingga saat ini.

Mereka yang berada di bawah pengaruh Lintang Tangis dianggap memiliki karakter unik yang membedakan mereka dari orang lain.

Untuk memahami lebih dalam tentang Lintang Tangis, Mbah Purnomo, pria asal Banjarnegara yang telah lama tinggal di Bandung, berbagi wawasan mengenai makna dan keistimewaannya dalam kehidupan seseorang.

Apa Itu Lintang Tangis?

Secara harfiah, Lintang Tangis berarti “Bintang Tangis”. Dalam Primbon Jawa, setiap weton memiliki naungan lintang yang mempengaruhi sifat dan peruntungan seseorang.

Lintang Tangis kerap dikaitkan dengan weton Rabu Legi dan melambangkan kepekaan serta sifat empati yang tinggi.

Mbah Purnomo menjelaskan bahwa masyarakat Jawa percaya bahwa mereka yang dinaungi Lintang Tangis cenderung memiliki jiwa yang lembut, penuh perasaan, serta mudah terharu terhadap berbagai situasi yang terjadi di sekelilingnya.

“Orang dengan Lintang Tangis biasanya lebih perasa dibandingkan yang lain. Hatinya mudah tersentuh dan punya intuisi kuat,” ujarnya.

Sifat-Sifat yang Melekat pada Lintang Tangis

Mereka yang lahir dengan naungan Lintang Tangis sering kali dikenal sebagai sosok yang lembut dan penuh empati.

Kepekaan mereka terhadap lingkungan sekitar sangat tinggi, membuat mereka mampu memahami perasaan orang lain dengan lebih baik.

Intuisi mereka pun tajam, seolah memiliki firasat yang sulit dijelaskan dengan logika.

Namun, sifat ini juga dapat menjadi tantangan tersendiri. Karena mudah terbawa perasaan, mereka rentan terhadap tekanan emosional. Sering kali mereka terlalu memikirkan sesuatu secara mendalam, hingga membuat mereka sulit untuk melepaskan beban yang dirasakan.

Keistimewaan yang Dimiliki Lintang Tangis

Selain memiliki sifat yang khas, Lintang Tangis juga membawa sejumlah keistimewaan yang menjadi ciri khasnya.

Salah satunya adalah kewibawaan alami yang membuat mereka dihormati tanpa perlu banyak bicara. Aura yang mereka pancarkan sering kali membuat orang lain merasa nyaman dan segan sekaligus.

Dalam hal rezeki, mereka dikenal sebagai pribadi yang mandiri dan gigih dalam mencari penghidupan. Meskipun hidupnya mungkin penuh dengan tantangan, mereka mampu bertahan dengan tekad kuat yang tidak mudah goyah.

Kepercayaan Jawa juga menyebutkan bahwa Lintang Tangis memiliki hubungan erat dengan khodam Eyang Semar.

Perlindungan ini diyakini membawa keberuntungan serta keselamatan bagi mereka yang berada di bawah naungan lintang ini.

“Dulu simbah saya pernah bilang, orang yang dinaungi Lintang Tangis ini sering mendapat pertolongan tak terduga dalam hidupnya,” tutur Mbah Purnomo.

Perjalanan Hidup dan Puncak Kejayaan

Menurut Primbon Jawa, perjalanan hidup mereka yang memiliki Lintang Tangis akan mencapai titik kejayaan pada dua fase utama dalam kehidupan mereka.

Masa pertama terjadi di usia belasan, saat mereka mulai menemukan jati diri dan potensi yang mereka miliki.

Kemudian, masa kejayaan kedua muncul saat mereka berusia sekitar tiga puluhan, ketika pengalaman hidup telah mengasah mereka menjadi pribadi yang lebih matang dan bijaksana.

Selain itu, arah keberuntungan mereka diyakini berada di Barat. Banyak yang meyakini bahwa mencari peruntungan ke arah tersebut dapat membuka lebih banyak peluang kesuksesan bagi mereka.

Mbah Purnomo mengisahkan, “Saya dulu pernah diberi nasihat untuk selalu mencari rezeki ke arah Barat. Entah kebetulan atau tidak, usaha saya mulai maju setelah merantau ke Bandung yang letaknya di sebelah Barat dari kampung saya.”

Meski zaman terus berubah, banyak masyarakat yang masih memegang erat warisan leluhur ini sebagai bagian dari jati diri dan panduan hidup. Kepekaan, intuisi tajam, serta aura kewibawaan yang dimiliki orang dengan Lintang Tangis menjadi modal kuat dalam menjalani kehidupan.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Mbah Purnomo, “Percaya atau tidak, yang terpenting adalah bagaimana kita menjalani hidup dengan penuh keikhlasan dan tetap berusaha sebaik mungkin.”***