Maraknya Pekerja Migran Ilegal di Kabupaten Bandung Barat, Ini Wilayah Penyumbang Terbanyak
Kecamatan Cihampelas, salah satu wilayah dengan pekerja migran ilegal terbanyak di Kabupaten Bandung Barat. Sumber gambar: Instagram/infobandung_

Maraknya Pekerja Migran Ilegal di Kabupaten Bandung Barat, Ini Wilayah Penyumbang Terbanyak

Diposting pada
iklan fif batujajar

KoranBandung.co.id – Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mencatatkan angka tinggi terkait pekerja migran ilegal pada 2024.

Menurut data yang diperoleh dari Instagram @infobandung_, wilayah ini menempati posisi keempat sebagai penyumbang pekerja migran ilegal terbesar di Jawa Barat.

Kasus pekerja migran ilegal banyak ditemukan di daerah-daerah dengan tingkat ekonomi rendah.
Tahun 2024, tercatat 68 kasus pekerja migran ilegal yang berangkat tanpa prosedur yang benar ke sejumlah negara.

Maraknya pekerja migran ilegal di Kabupaten Bandung Barat menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Instagram @infobandung_, daerah ini menempati posisi keempat sebagai penyumbang pekerja migran ilegal terbesar di Jawa Barat. Hal ini menjadi masalah yang tak bisa dianggap remeh, mengingat potensi dampak negatif yang ditimbulkan, mulai dari penyalahgunaan hak pekerja hingga kekerasan hingga kematian.

Sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 68 kasus pekerja migran ilegal yang berangkat tanpa melalui prosedur yang sah. Negara-negara tujuan mereka antara lain Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Malaysia, Taiwan, Jepang, dan Kamboja. Keberangkatan mereka yang tidak sesuai prosedur ini berujung pada berbagai masalah, mulai dari perdagangan orang hingga kekerasan yang berujung pada kematian. Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dunia, dengan lima di antaranya dimakamkan di Arab Saudi.

Menurut pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bandung Barat, tingginya angka pekerja migran ilegal disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah rendahnya tingkat edukasi di masyarakat mengenai prosedur dan bahaya menjadi pekerja migran ilegal. Banyak warga yang tidak mengetahui risiko besar yang mereka hadapi, karena kurangnya informasi yang didapatkan tentang jalur yang aman untuk bekerja di luar negeri.

Selain itu, faktor ekonomi juga berperan besar dalam mendorong seseorang untuk mencari pekerjaan ke luar negeri dengan cara yang ilegal. Tekanan ekonomi yang berat, terutama yang disebabkan oleh utang ke bank emok atau pinjaman online, membuat warga terpaksa mencari jalan pintas. Sebagian besar calon pekerja migran ini tergiur dengan janji gaji tinggi dan uang muka yang ditawarkan oleh para calo yang beroperasi di desa-desa. Mereka sering kali tidak menyadari bahwa jalur tersebut bisa berakhir dengan nasib buruk, seperti bekerja di kondisi yang tidak manusiawi atau bahkan menjadi korban perdagangan orang.

Wilayah dengan jumlah pekerja migran ilegal terbanyak di Kabupaten Bandung Barat terletak di beberapa kecamatan, seperti Cihampelas, Cililin, Sindangkerta, Saguling, Rongga, dan Gununghalu. Di daerah-daerah ini, banyak warga yang memilih bekerja ke luar negeri dengan cara ilegal karena faktor ekonomi dan ketidaktahuan mengenai prosedur yang benar. Para calo yang bergerak di kawasan ini memanfaatkan ketidakpahaman masyarakat untuk menawarkan pekerjaan di luar negeri dengan iming-iming gaji besar yang menarik perhatian banyak orang.

Namun, masalah ini semakin menjadi-jadi ketika pekerja migran ilegal tersebut terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan. Banyak yang akhirnya mengalami kekerasan fisik dan mental, tidak jarang juga mereka diperlakukan seperti budak. Selain itu, kasus kematian pekerja migran ilegal yang terjadi di luar negeri semakin menambah panjang daftar korban yang jatuh akibat sistem perekrutan yang tidak sah. Hal ini menandakan betapa besarnya dampak negatif yang ditimbulkan oleh rendahnya pemahaman masyarakat terkait prosedur yang benar dalam bekerja ke luar negeri.***