KoranBandung.co.id – Pada tanggal 27 Februari 2025, terjadi bencana tanah longsor dan pohon tumbang di Kampung Selajambe, Desa Citatah, Kabupaten Bandung Barat, yang mengakibatkan kerusakan pada rumah salah satu warga.
Kejadian tersebut berlangsung pada pukul 23.45 WIB, saat sebagian besar warga tengah beristirahat di kediaman masing-masing.
Rumah milik Upi mengalami kerusakan signifikan akibat tertimpa material longsor dan pohon yang tumbang.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kerugian material yang dialami cukup besar.
Dinding rumah Upi jebol, menyebabkan beberapa perabotan rusak dan area dalam rumah tertutup material tanah.
Menanggapi kejadian tersebut, Tim Destana Citatah bersama perangkat desa, termasuk kepala dusun dan ketua RW setempat, segera bergerak menuju lokasi pada pukul 05.15 WIB keesokan harinya.
Mereka dibantu oleh warga sekitar untuk membersihkan material tanah dan pohon yang tumbang.
Proses pembersihan ini dilakukan secara gotong royong dengan menggunakan peralatan ringan.
Warga yang tinggal di daerah rawan longsor diharapkan selalu memantau kondisi lingkungan sekitar dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika terdapat tanda-tanda pergerakan tanah.
Bencana tanah longsor dan pohon tumbang ini bukan pertama kalinya terjadi di wilayah Bandung Barat.
Beberapa waktu lalu, insiden serupa juga pernah menimpa daerah lain di kecamatan yang sama, menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan rumah warga.
Hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki kerentanan terhadap bencana alam, khususnya saat musim hujan dengan intensitas tinggi.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah berupaya melakukan berbagai langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana.
Salah satunya adalah dengan membentuk tim relawan desa tangguh bencana (Destana) di setiap desa yang rawan bencana.
Tim ini dilatih untuk dapat merespons cepat ketika terjadi bencana, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan dan penanganan bencana.
Selain itu, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya untuk memetakan area rawan longsor dan melakukan penataan lingkungan.
Langkah-langkah seperti pembuatan terasering, penanaman vegetasi penahan tanah, dan pembangunan drainase yang baik menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan.
Namun, upaya pemerintah tidak akan maksimal tanpa partisipasi aktif dari masyarakat.
Kesadaran dan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi potensi bencana sangat diperlukan.
Masyarakat diharapkan dapat mengikuti arahan dan sosialisasi yang diberikan oleh tim Destana maupun pemerintah setempat, serta selalu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Bagi warga yang tinggal di daerah perbukitan atau lereng, disarankan untuk rutin memeriksa kondisi tanah di sekitar rumah.***