KoranBandung.co.id – Sebuah rumah dua lantai di Perumahan Dian Anyar, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, roboh akibat pergerakan tanah yang dipicu oleh curah hujan tinggi.
Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (18/3/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
Sebelumnya, rumah tersebut mengalami keretakan di beberapa bagian akibat pergerakan tanah yang terus berlangsung selama sepekan terakhir.
Peristiwa ini menyoroti dampak serius pergerakan tanah terhadap infrastruktur perumahan di wilayah tersebut.
Dari keterangan warganet, setidaknya ada 2 rumah yang terdampak parah, yakni rumah milik Radian serta rumah milik Fauzan.
Fauzan mengungkapkan bahwa retakan kecil di dinding rumahnya mulai muncul sejak sepekan lalu saat wilayah tersebut terus diguyur hujan deras.
Ia menambahkan bahwa suara retakan terus terdengar hingga pagi hari, disertai pergerakan tanah yang semakin kuat.
Fauzan bahkan merekam setiap detik pergerakan tanah tersebut sebagai bukti, dengan interval setiap dua menit sekali.
Pergerakan tanah ini diduga dipicu oleh curah hujan yang tinggi yang melanda Purwakarta dalam beberapa hari terakhir.
Pemerintah setempat telah mengambil langkah-langkah untuk menangani situasi ini.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penilaian dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Mereka juga melakukan pemantauan terhadap pergerakan tanah di wilayah tersebut untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Selain itu, pemerintah setempat telah mengimbau warga di sekitar lokasi kejadian untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika terjadi tanda-tanda pergerakan tanah atau keretakan pada bangunan mereka.
Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan warga dan mencegah kerugian yang lebih besar.
Peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, terutama saat musim hujan dengan curah hujan tinggi.
Penting bagi warga untuk segera melaporkan tanda-tanda pergerakan tanah atau kerusakan pada bangunan kepada pihak berwenang agar dapat segera ditindaklanjuti.
Selain itu, pemerintah dan pengembang perumahan perlu melakukan evaluasi terhadap struktur bangunan dan kondisi tanah sebelum melakukan pembangunan.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa bangunan yang didirikan aman dan mampu menahan potensi pergerakan tanah di masa mendatang.
Penting juga untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tanda-tanda pergerakan tanah dan langkah-langkah yang harus diambil jika menemui situasi tersebut.
Edukasi ini dapat membantu warga untuk lebih waspada dan siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.
Peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan juga sangat penting.
Semoga kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang di masa mendatang.***