KoranBandung.co.id – Pengiriman paket tanpa menyertakan nomor HP penerima masih menjadi persoalan umum di layanan ekspedisi seperti JNE.
Banyak pelanggan jasa pengiriman yang mengalami kendala saat ingin mengirim paket, khususnya dalam kasus retur barang dari platform e-commerce.
Salah satu contoh nyata adalah ketika pembeli di Tokopedia hendak mengembalikan barang (retur) namun tidak mendapatkan nomor HP penjual.
Sistem Tokopedia pada beberapa kasus hanya menyediakan alamat lengkap penjual tanpa mencantumkan informasi kontak seperti nomor telepon, terlebih bagi penjual yang slow respon.
Hal ini tentu menjadi dilema tersendiri, terutama bagi pembeli yang ingin memastikan proses retur berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan.
Di sisi lain, JNE sebagai salah satu jasa ekspedisi terbesar di Indonesia juga memiliki kebijakan ketat terkait informasi pengiriman.
JNE secara eksplisit menyatakan bahwa pengirim diwajibkan mencantumkan data penerima secara lengkap, termasuk nomor HP.
Ketentuan ini bukan hanya berlaku untuk pengiriman barang baru, tetapi juga untuk keperluan retur barang dari pelanggan ke penjual.
Dalam panduan resminya, JNE menegaskan bahwa pengirim harus menyertakan nama, alamat lengkap beserta kota, kecamatan, kelurahan, kode pos, dan nomor telepon penerima.
Informasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari sistem kerja mereka untuk menjamin kelancaran proses distribusi paket.
Tanpa nomor HP penerima, paket berisiko tertahan di kantor cabang atau bahkan dikembalikan ke pengirim jika kurir tidak dapat menemukan penerima.
Hal ini menjadi lebih kompleks ketika nomor kontak tidak tersedia di platform manapun, termasuk Google Maps, Facebook, atau Instagram.
Kondisi tersebut membuat kurir tidak memiliki alternatif komunikasi dengan pihak penerima jika alamat yang diberikan kurang jelas atau sulit dijangkau.
Dalam praktiknya, pihak customer service JNE juga membenarkan bahwa nomor HP penerima sangat dianjurkan bahkan dianggap wajib.
Mereka menjelaskan bahwa proses konfirmasi, penjadwalan ulang pengiriman, dan klarifikasi alamat sangat tergantung pada keberadaan kontak penerima.
Jika pengirim memaksa mengirim tanpa nomor telepon, maka segala risiko keterlambatan atau pengembalian paket akan ditanggung oleh pengirim.
JNE sebagai pihak jasa ekspedisi akan tetap memproses paket selama informasi alamat cukup jelas, tetapi efisiensi pengiriman sangat mungkin terganggu.
Terlebih jika terjadi hal-hal di luar kendali seperti alamat tidak ditemukan, rumah kosong, atau penerima tidak dikenal di lokasi tersebut.
Masalah ini semakin sering terjadi dalam konteks pengembalian barang (retur) di e-commerce, di mana penjual enggan mencantumkan nomor pribadi.
Banyak pengguna Tokopedia melaporkan bahwa mereka hanya memperoleh alamat toko tanpa nomor telepon saat ingin melakukan retur.
Bahkan ketika menghubungi penjual melalui fitur chat Tokopedia, tidak semua penjual merespon dengan cepat atau memberikan informasi kontak.
Akibatnya, pembeli harus mengambil risiko mengirim paket dengan informasi yang tidak lengkap dan berharap penerima bisa ditemukan tepat waktu.
Solusi dari JNE sendiri cukup jelas: pengirim disarankan untuk menunda pengiriman hingga memperoleh nomor telepon penerima secara sah.
Jika nomor tidak tersedia, pengirim dapat menghubungi layanan pelanggan e-commerce untuk menegosiasikan ketersediaan informasi tambahan.
Sebagai alternatif, pengirim juga bisa meminta bantuan dari call center Tokopedia atau mencoba mencari kontak toko melalui platform lain yang relevan.
Namun perlu diingat, tidak semua penjual memiliki profil bisnis yang mencantumkan nomor kontak secara publik.
Dalam kasus seperti ini, pengiriman tanpa nomor HP penerima bisa dianggap tindakan yang berisiko, terlebih jika barang yang dikirim bernilai tinggi.
Kehadiran nomor telepon penerima menjadi sangat penting bukan hanya untuk kenyamanan kurir, tetapi juga demi keamanan paket itu sendiri.
Dengan menyertakan informasi kontak lengkap, pengirim bisa mendapatkan ketenangan karena proses pengiriman memiliki cadangan jalur komunikasi langsung.
Selain itu, jika pengiriman mengalami kendala, kurir JNE bisa segera menghubungi penerima untuk memastikan bahwa paket sampai sesuai tujuan.
JNE juga mengandalkan sistem digital pelacakan yang terkadang mengharuskan verifikasi via kontak telepon sebagai bagian dari proses distribusi.
Oleh karena itu, pengirim sangat disarankan untuk tidak mengabaikan pentingnya mencantumkan nomor HP penerima di dalam label pengiriman.
Meski terlihat sepele, informasi tersebut menjadi kunci untuk menjamin kelancaran, kecepatan, dan keamanan pengiriman paket.
Sebagai bagian dari ekosistem logistik nasional, JNE memiliki tanggung jawab untuk mengantarkan barang seefisien dan seaman mungkin.
Namun tanggung jawab itu juga perlu dibarengi dengan kesadaran dari pengirim dalam mematuhi syarat administrasi pengiriman.
Dengan demikian, kasus pengiriman tertunda atau gagal kirim akibat informasi yang tidak lengkap bisa dihindari sejak awal.***