Seorang Pria Nistakan Suku dan Agama di Taman Kopo Indah 5 Bandung
(Sumber: Instagram/infobandungbarat)

Dianggap Cekcok, Seorang Pria Diduga Nistakan Suku dan Agama di Taman Kopo Indah 5 Bandung

Diposting pada
iklan fif batujajar

KoranBandung.co.id – Sebuah insiden cekcok antara warga dan kurir paket di Taman Kopo Indah 5, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, kini tengah diselidiki secara intensif oleh Polres Cimahi.

Peristiwa yang sempat terekam kamera itu viral di media sosial dan memancing berbagai reaksi publik.

Dalam video berdurasi singkat tersebut, terlihat seorang pria terlibat adu argumen di depan sebuah rumah hingga menarik perhatian warga sekitar.

Aparat kepolisian yang merespons cepat langsung mengamankan kedua belah pihak ke Mapolres Cimahi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kedua pria tersebut diketahui berinisial THR sebagai pemilik rumah dan RR yang berprofesi sebagai kurir paket dari salah satu perusahaan logistik ternama.

Menurut informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada awal pekan ini, tepatnya di lingkungan perumahan padat penduduk, yang selama ini dikenal cukup tertib dan jarang terjadi gesekan sosial.

Sumber dari lingkungan sekitar menyebut bahwa kejadian bermula dari masalah komunikasi saat pengantaran barang.

Kurir RR diduga mengalami kesalahpahaman saat hendak menyerahkan paket kepada pemilik rumah, yang memicu respons emosional dari THR.

Kejadian tersebut sontak memancing perhatian warga dan sebagian dari mereka merekam momen cekcok yang kemudian tersebar luas di berbagai platform digital.

Polres Cimahi melalui Kasat Reskrim AKP Dimas Charis Suryo Nugroho menyampaikan bahwa penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dengan mengedepankan pendekatan multimedia forensik.

Pihaknya tidak hanya memeriksa keterangan para pihak, tetapi juga menganalisis secara detail video viral yang beredar untuk mengetahui konteks ucapan dan bahasa tubuh yang muncul dalam rekaman.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada interpretasi yang keliru terhadap isi percakapan dalam video yang bisa memicu opini publik yang bias.

AKP Dimas juga menjelaskan bahwa belum ada laporan resmi dari kedua belah pihak maupun saksi lain yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Namun demikian, pihak kepolisian tetap memproses kasus ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku guna mencegah konflik lanjutan di tengah masyarakat.

Pihaknya juga mempertimbangkan untuk melibatkan ahli bahasa dalam menganalisis percakapan yang terekam dalam video sebagai bentuk pendekatan objektif.

Selain itu, langkah ini menunjukkan komitmen kepolisian untuk menangani kasus dengan hati-hati tanpa berpihak kepada salah satu pihak sebelum fakta terungkap sepenuhnya.

Polres Cimahi menegaskan komitmennya untuk mengawal proses penyelidikan ini hingga tuntas, demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.***