Apakah Provider by.U Bangkrut? Ini Faktanya

Bagi pelajar, pekerja remote, hingga pengguna harian, paket ini memberikan kemudahan dengan harga relatif terjangkau.

Ketiadaannya jelas membuat posisi by.U semakin rentan di tengah ketatnya persaingan industri telekomunikasi.

Meski belum ada konfirmasi resmi mengenai kelanjutan layanan, faktanya hingga saat ini by.U masih aktif dan kartu perdana mereka tetap bisa digunakan.

Transaksi pembelian kuota reguler juga masih berjalan normal, sehingga tidak ada indikasi langsung bahwa perusahaan sudah bangkrut.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa kepercayaan konsumen terhadap by.U sedang diuji dengan isu ini.

Jika keterlambatan informasi dan kurangnya transparansi berlanjut, pengguna bisa semakin meninggalkan layanan ini.

Di sisi lain, kondisi ini memberikan pelajaran penting tentang keberlanjutan bisnis provider digital di Indonesia.

Tanpa strategi jangka panjang, inovasi, dan komunikasi yang jelas dengan pelanggan, sebuah layanan bisa dengan cepat ditinggalkan.

Saat ini, publik hanya bisa menunggu bagaimana langkah resmi yang akan diambil oleh Telkomsel selaku induk dari by.U.

Apakah paket Unlimited akan kembali hadir, atau justru hilang permanen sebagai strategi bisnis baru, masih menjadi misteri.

Sementara itu, banyak pengguna berharap agar Telkomsel tidak mengulang kesalahan yang sama seperti operator lain yang gagal mempertahankan layanan digitalnya.

Dengan jumlah pelanggan yang cukup besar dan ekosistem digital yang sudah terbangun, seharusnya by.U masih memiliki peluang bertahan.

Namun, peluang tersebut hanya bisa terwujud jika ada kepastian yang jelas mengenai produk unggulan dan arah pengembangan layanan di masa depan.

Jika tidak, isu kebangkrutan bisa berubah menjadi kenyataan, bukan sekadar rumor yang beredar di media sosial.

Untuk saat ini, fakta yang bisa disimpulkan adalah by.U belum bangkrut dan masih beroperasi, tetapi masa depannya penuh tanda tanya.

Keputusan ada di tangan perusahaan apakah mampu meyakinkan kembali pelanggannya atau justru kehilangan kepercayaan publik.***