Penyebab Keracunan Massal di SDN 1 Ciptaharja Cipatat
Petugas medis menangani siswa SDN 1 Ciptaharja yang diduga keracunan jajanan luar sekolah. (Instagram/infobandungbarat)

Jajanan di Luar Sekolah Diduga Jadi Penyebab Keracunan Massal di SDN 1 Ciptaharja Cipatat

Diposting pada
web otomotif bandung barat

KoranBandung.co.id – Sebanyak puluhan siswa SDN 1 Ciptaharja di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, diduga mengalami keracunan usai menyantap jajanan yang dijual di luar sekolah.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat pagi, 17 Oktober 2025, dan langsung menimbulkan kepanikan di kalangan guru serta orang tua siswa.

Informasi awal menyebutkan, para siswa mengalami gejala mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah membeli jajanan dari pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar sekolah.

Data yang diperoleh menyebutkan ada 29 siswa yang terdampak dalam kejadian tersebut.

Semua siswa yang mengalami gejala langsung ditangani oleh tenaga medis dari Puskesmas Rajamandala.

Baca Juga:  Diduga Hindari Pemotor yang Menyebarang Mendadak, Sebuah Truk Terguling di Dekat Puskesmas Cipatat Bandung Barat

Beruntung, kondisi mereka dilaporkan stabil dan tidak ada yang memerlukan rujukan ke rumah sakit.

Pihak Puskesmas Rajamandala menduga sumber keracunan berasal dari jajanan jenis dogfud, yaitu makanan berbahan dasar telur, mi, dan kulit lumpia.

Makanan tersebut dibeli oleh sejumlah siswa sekitar pukul 06.30 WIB, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

Dari keterangan pihak sekolah, dipastikan insiden ini tidak berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang biasanya dibagikan kepada siswa.

Pihak sekolah menegaskan program MBG belum sempat didistribusikan pada hari kejadian.

Baca Juga:  Update Kronologi Kerusuhan Suporter PSIM dan Persib Menurut Polresta Yogyakarta

Hal ini sekaligus menepis anggapan bahwa keracunan disebabkan oleh makanan dari program resmi pemerintah.

Sebagai langkah cepat, pihak berwenang telah mengamankan pedagang beserta gerobak yang digunakan untuk berjualan.

Langkah ini dilakukan untuk memudahkan proses penyelidikan lebih lanjut terkait asal muasal makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

Sampel makanan yang dikonsumsi siswa juga sudah diambil untuk dilakukan uji laboratorium.

Hasil uji laboratorium nantinya diharapkan bisa memberikan kepastian mengenai kandungan zat berbahaya atau kemungkinan kontaminasi yang terjadi pada jajanan tersebut.***

Baca Juga:  Remaja Dibacok Kelompok Diduga Geng Motor di Cimahi Tengah Saat Baru Turun dari Motor, Ini Dugaan Kronologinya
Gambar Gravatar
Seorang writer di bidang jurnalis dan blogger. Sudah aktif menulis di media Indonesia sejak tahun 2016.