KoranBandung.co.id – Insiden mobil tersangkut di pembatas jalur Jalan Jakarta, tepat di depan Superindo Antapani, kembali terjadi dan memicu kekhawatiran warga sekitar.
Peristiwa tersebut menyoroti kondisi jalan yang dianggap berisiko tinggi akibat perbedaan level jalan yang cukup berbeda.
Warga menyebut bahwa situasi ini bukan kali pertama terjadi, melainkan telah berulang beberapa kali tanpa penanganan serius dari pihak terkait.
Kejadian yang berlangsung pada Rabu malam, 22 Oktober 2025, itu sempat menarik perhatian pengendara yang melintas di kawasan tersebut.
Menurut keterangan warga, mobil yang tersangkut tampak berupaya keluar dari jalur pembatas.
Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, insiden ini menjadi pengingat bahwa kondisi infrastruktur di titik tersebut membutuhkan evaluasi segera.
Seorang warga sekitar menuturkan bahwa perbedaan tinggi antara dua jalur jalan di sekitar lokasi memang cukup ekstrem, terutama bagi kendaraan kecil yang melintas pada malam hari.
Ia menjelaskan bahwa pengemudi kerap tidak menyadari adanya perbedaan level karena minimnya penerangan di sekitar area pembatas jalan.
Hal ini diperparah oleh posisi pembatas jalan yang tidak terlalu tinggi, sehingga sulit terlihat jelas dari kejauhan.
Warga menilai, kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama insiden kendaraan tersangkut yang berulang di lokasi tersebut.
Kondisi serupa juga dikeluhkan oleh sejumlah pengguna media sosial setelah unggahan tentang insiden tersebut beredar di berbagai platform lokal Bandung.
Banyak di antara mereka menyoroti lemahnya sistem penerangan jalan umum (PJU) di sekitar Jalan Jakarta Antapani.
Seorang warganet menulis bahwa kondisi penerangan di lokasi tersebut jauh berbeda dengan kawasan Cicadas yang lebih terang karena memiliki lebih banyak lampu jalan.
Komentar tersebut mencerminkan keluhan umum masyarakat terhadap fasilitas penerangan yang dianggap tidak memadai di kawasan padat lalu lintas tersebut.
Minimnya penerangan memang kerap menjadi faktor risiko tambahan, terutama pada malam hari ketika pandangan pengemudi terbatas.
Kendaraan yang melaju dari arah pusat kota menuju Antapani kerap melintasi area dengan cahaya yang tidak merata, sehingga sulit mengidentifikasi posisi pembatas jalan.
Bagi pengendara mobil, risiko yang muncul mungkin hanya kerusakan pada bagian bawah kendaraan.
Namun, bagi pengendara motor, kondisi tersebut bisa berujung fatal jika kehilangan kendali dan terjatuh ke arah jalur berlawanan.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius, terutama karena area tersebut cukup ramai oleh kendaraan setiap malamnya.***









