Bad Debt Expense Adalah

Bad Debt Expense Adalah Apa? Ini Penjelasannya

Diposting pada
web otomotif bandung barat

KoranBandung.co.id – Bad debt expense adalah istilah penting dalam dunia keuangan dan akuntansi yang menggambarkan kerugian akibat piutang tak tertagih.

Dalam praktik bisnis, tidak semua pelanggan mampu melunasi kewajiban mereka tepat waktu.

Hal ini membuat perusahaan perlu mencatat potensi kerugian agar laporan keuangan tetap akurat dan transparan.

Secara umum, bad debt expense atau beban piutang tak tertagih menjadi bagian dari biaya operasional yang harus diantisipasi.

Langkah ini dilakukan untuk menjaga kesehatan keuangan dan mencerminkan kondisi riil perusahaan dalam jangka panjang.

Bagi banyak pelaku usaha, memahami konsep bad debt expense bukan hanya sebatas kewajiban akuntansi, tetapi juga bagian dari strategi manajemen risiko.

Baca Juga:  Warga Bandung Banyak Jadi Korban, Waspada Modus Penipuan Aplikasi Penghasil Saldo Dana Gratis

Pengertian Bad Debt Expense

Bad debt expense merupakan beban yang timbul akibat piutang yang tidak dapat ditagih dari pelanggan atau debitur.

Dalam akuntansi, piutang mencerminkan uang yang seharusnya diterima oleh perusahaan dari penjualan kredit.

Namun, dalam kenyataannya, tidak semua pelanggan mampu membayar utangnya.

Ketika kondisi tersebut terjadi, perusahaan akan mencatat kerugian tersebut sebagai bad debt expense.

Tujuannya adalah agar laporan keuangan mencerminkan pendapatan dan biaya secara realistis.

Baca Juga:  Perusahaan Mitra Adalah Perusahaan Jenis Apa? Begini Penjelasan Lengkapnya

Pencatatan ini penting untuk menjaga keandalan informasi keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis.

Alasan Terjadinya Bad Debt Expense

Beban piutang tak tertagih bisa terjadi karena berbagai faktor yang memengaruhi kemampuan pelanggan untuk membayar.

Salah satu penyebab paling umum adalah kondisi keuangan pelanggan yang memburuk, seperti kebangkrutan atau kehilangan sumber pendapatan.

Selain itu, manajemen kredit yang kurang ketat juga dapat memperbesar risiko munculnya piutang macet.

Kurangnya verifikasi terhadap kemampuan bayar pelanggan sebelum memberikan kredit sering menjadi pemicu utama.

Baca Juga:  Kelebihan dan Kelemahan Masuk Kerja Melalui Yayasan Outsourcing

Dalam beberapa kasus, faktor eksternal seperti perubahan ekonomi atau inflasi juga dapat meningkatkan angka bad debt.

Cara Menghitung Bad Debt Expense

Gambar Gravatar
Seorang writer di bidang jurnalis dan blogger. Sudah aktif menulis di media Indonesia sejak tahun 2016.