KoranBandung.co.id – Domba F2 menjadi salah satu jenis ternak yang banyak dibicarakan oleh para peternak karena kualitas genetiknya yang unggul.
Sebagai hasil dari proses persilangan generasi lanjutan, domba F2 memiliki karakteristik fisik dan performa yang berbeda dari domba lokal pada umumnya.
Popularitasnya semakin meningkat di kalangan peternak Indonesia karena domba ini mampu menawarkan hasil daging dan performa pertumbuhan yang lebih baik.
Meski demikian, masih banyak yang belum memahami secara mendalam apa sebenarnya arti dari istilah “F2” dan bagaimana ciri khas dari domba jenis ini.
Asal Usul dan Arti Istilah Domba F2
Dalam dunia peternakan, istilah “F2” berasal dari bahasa Inggris “Filial 2” yang berarti generasi kedua hasil persilangan.
Domba F2 merupakan hasil kawin silang antara dua domba F1, di mana F1 sendiri adalah generasi pertama dari hasil persilangan antara domba lokal dengan domba impor seperti Texel, Merino, atau Suffolk.
Proses persilangan ini dilakukan untuk mendapatkan keturunan dengan sifat genetik unggul yang lebih stabil dibandingkan generasi sebelumnya.
Tujuan utama dari pembentukan generasi F2 adalah memperkuat kualitas genetik, memperbaiki bentuk tubuh, serta meningkatkan efisiensi pertumbuhan dan produksi daging.
Dengan kata lain, domba F2 merupakan hasil dari upaya pemuliaan yang telah melalui seleksi ketat untuk memastikan bahwa keturunannya membawa keunggulan dari kedua induknya.
Ciri Fisik Domba F2 yang Membedakannya dari Domba Lokal
Domba F2 umumnya memiliki postur tubuh yang lebih besar dan padat dibandingkan domba lokal.
Otot pada bagian paha dan punggung terlihat lebih menonjol, menandakan potensi daging yang tinggi.
Bulu domba F2 biasanya lebih tebal dan halus, tergantung pada jenis indukan yang digunakan dalam proses persilangan.
Kepala domba F2 cenderung lebih besar dengan struktur wajah tegas, serta memiliki leher kokoh yang memperlihatkan kekuatan fisiknya.
Selain itu, kaki domba F2 lebih panjang dan lurus, membuat postur tubuhnya tampak proporsional dan gagah.
Banyak peternak menganggap ciri-ciri fisik ini sebagai indikasi bahwa domba F2 memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar ternak.
Karakteristik Genetik dan Keunggulan Domba F2
Keunggulan utama domba F2 terletak pada kestabilan genetiknya.
Dibandingkan generasi F1 yang masih memiliki variasi genetik cukup luas, F2 sudah menunjukkan konsistensi dalam bentuk tubuh, ukuran, dan performa pertumbuhan.
Hal ini membuat peternak lebih mudah memprediksi hasil ternak dari setiap generasi berikutnya.
Selain stabil secara genetik, domba F2 juga memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap penyakit dan perubahan cuaca.
Domba jenis ini dikenal adaptif terhadap lingkungan tropis Indonesia, menjadikannya pilihan ideal untuk peternakan di berbagai daerah.
Tingkat pertumbuhan domba F2 juga lebih cepat, dengan rata-rata bobot badan yang bisa mencapai 50–70 kilogram dalam waktu pemeliharaan yang relatif singkat.









