Paket By.U Unlimited Internet Hilang Mendadak, Pelanggan Kembali Kecewa

KoranBandung.co.id – Paket internet unlimited milik By.U mendadak hilang dari aplikasi dan kembali memicu kekecewaan pelanggan.

Banyak pengguna mengaku kecewa karena paket unlimited 1 Mbps, 1,5 Mbps, hingga 2 Mbps tidak lagi tersedia untuk dipesan.

Kondisi ini menambah daftar panjang keluhan terhadap By.U yang sebelumnya juga sempat dikritik karena perubahan kebijakan penggunaan wajar atau FUP.

By.U, sebagai salah satu produk digital Telkomsel, selama ini dikenal dengan fleksibilitas layanan berbasis aplikasi.

Namun hilangnya paket unlimited secara tiba-tiba dianggap sebagai langkah yang membingungkan banyak pelanggan setianya.

Dalam keterangan resmi di akun Instagram resminya, By.U meminta pengguna untuk bersabar.

Mereka menjelaskan akan ada pembaruan layanan yang tengah disiapkan dalam waktu dekat.

Meski begitu, penjelasan singkat itu belum cukup untuk meredakan rasa kecewa pelanggan yang sudah terbiasa mengandalkan paket unlimited.

Sejumlah pengguna menyebut paket ini menjadi tulang punggung aktivitas digital mereka, mulai dari bekerja hingga hiburan.

Ketidakpastian mengenai nasib paket unlimited menimbulkan keresahan, terutama bagi kalangan yang bergantung penuh pada koneksi stabil dan terjangkau.

Sebelumnya, By.U pernah menghadapi kritik keras setelah secara mendadak menerapkan kebijakan FUP 100 GB.

Padahal, pada awal peluncuran, paket unlimited dijanjikan tanpa batas pemakaian wajar.

Perubahan kebijakan yang tidak disosialisasikan secara jelas membuat banyak pelanggan merasa dirugikan.

Kini, dengan hilangnya paket unlimited dari aplikasi, kekecewaan publik semakin menguat.

Beberapa pelanggan menyayangkan kurangnya transparansi dari pihak operator digital ini.

Mereka berharap ada kejelasan, bukan hanya imbauan untuk bersabar.

Ketiadaan informasi detail mengenai alasan penghapusan paket membuat banyak spekulasi berkembang di kalangan pengguna.

Ada yang menduga langkah ini berkaitan dengan strategi bisnis baru Telkomsel untuk mengalihkan pengguna ke paket kuota reguler.

Ada pula yang menilai keputusan ini diambil untuk menyesuaikan dengan beban jaringan yang semakin tinggi.

Bagaimanapun, kebutuhan pelanggan terhadap paket unlimited tetap tinggi di tengah tren penggunaan internet yang meningkat pesat.

Kegiatan belajar, bekerja, hingga hiburan berbasis streaming membuat masyarakat mencari pilihan paket yang hemat dan tanpa batas.

Hilangnya paket unlimited dari By.U memunculkan peluang bagi kompetitor untuk menarik perhatian konsumen.

Sejumlah provider lain mulai menonjolkan paket dengan kuota besar atau kebijakan pemakaian wajar yang lebih longgar.

Persaingan di industri telekomunikasi yang semakin ketat menuntut inovasi tanpa mengorbankan kepuasan pelanggan.

Bila tidak segera merespons, By.U berisiko kehilangan basis pengguna loyalnya.

Kepercayaan pelanggan menjadi salah satu faktor penting dalam industri layanan digital.

Sekali kepercayaan itu goyah, sulit untuk mengembalikannya tanpa langkah konkret yang berpihak pada pengguna.

Pakar telekomunikasi menilai kasus ini mencerminkan tantangan operator digital dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan pelanggan dan kapasitas jaringan.

Mereka menyarankan agar operator bersikap lebih terbuka dalam menjelaskan perubahan layanan.

Transparansi dinilai dapat mengurangi gejolak kekecewaan dan mencegah munculnya spekulasi negatif.

Di sisi lain, pelanggan juga diingatkan untuk memahami bahwa setiap layanan digital memiliki keterbatasan teknis.

Namun, komunikasi yang baik tetap menjadi kunci agar pelanggan merasa dihargai.

Kasus hilangnya paket By.U unlimited sekaligus menjadi pelajaran bagi penyedia layanan lain.

Inovasi digital perlu diiringi dengan konsistensi, kejelasan, dan keberpihakan pada kebutuhan konsumen.

Tanpa itu semua, janji layanan fleksibel dan terjangkau hanya akan menjadi jargon kosong yang menjauhkan pelanggan setia.

Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan paket unlimited By.U akan kembali tersedia.

Pelanggan hanya bisa menunggu sambil menimbang opsi layanan internet dari penyedia lain.

Jika tidak ada langkah strategis yang segera diambil, By.U berpotensi ditinggalkan para penggunanya yang merasa dikecewakan untuk kedua kalinya.***