RSUD Ujungberung Digeruduk Warga Usai Kasus Korban Diduga Dipukuli Karena Dianggap Begal

RSUD Ujungberung Digeruduk Warga Usai Kasus Korban Diduga Dipukuli Karena Dianggap Begal

Diposting pada
iklan fif batujajar

KoranBandung.co.id – RSUD Ujungberung Bandung menjadi sorotan publik setelah insiden dugaan salah tangani korban begal ojol viral di media sosial.

Peristiwa itu berawal dari seorang pengemudi ojek online yang menjadi korban kelompok kriminal saat melintas di sekitar kawasan rumah sakit.

Alih-alih mendapatkan penanganan medis segera, korban justru sempat mengalami interogasi yang menimbulkan reaksi keras dari masyarakat.

Kejadian yang berlangsung pada Sabtu dini hari, 6 September 2025, memicu aksi warga mendatangi RSUD Ujungberung sebagai bentuk protes.

Korban diketahui tengah dalam perjalanan pulang usai mengantarkan pesanan sekitar pukul dua pagi.

Di jalan dekat RSUD Ujungberung, korban mendadak dituduh sebagai begal oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.

Namun dugaan itu justru berbalik, karena kelompok yang menuduh tersebut disinyalir merupakan kawanan begal yang menggunakan modus menyalahkan pihak lain.

Korban yang dalam kondisi setengah sadar kemudian dibawa ke RSUD Ujungberung untuk mendapat perawatan medis.

Baca Juga:  Jalan Sangkuriang Barat 3 Amblas, Pemkot Cimahi Tindak Cepat Perbaikan Infrastruktur

Situasi menjadi pelik ketika korban tidak langsung ditangani secara medis, melainkan sempat diinterogasi dengan dugaan terlibat aksi kriminal.

Kesalahpahaman tersebut bahkan melibatkan satuan pengamanan rumah sakit yang turut menaruh curiga pada korban.

Kondisi ini menimbulkan kekecewaan karena masyarakat menilai seharusnya rumah sakit mengutamakan aspek kemanusiaan.

Kasus tersebut menyebar dengan cepat setelah akun Instagram @uberupdate mengunggah kronologi peristiwa.

Unggahan itu langsung menyedot perhatian warganet dan menimbulkan gelombang kemarahan yang berujung pada aksi warga mendatangi rumah sakit.

Puluhan orang berkumpul di halaman RSUD Ujungberung untuk menyampaikan protes terhadap pelayanan yang dianggap tidak sesuai standar.

Aksi warga itu berlangsung spontan tanpa ada koordinasi resmi, tetapi cukup untuk menggambarkan tingginya keresahan masyarakat.

Kapolsek Cinambo Kompol Subana mengonfirmasi bahwa situasi tersebut memang benar terjadi dan berhasil dikendalikan aparat keamanan.

Baca Juga:  Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang Km 97, Lalu Lintas Menuju Bandung Macet Panjang

Ia menjelaskan kondisi kini sudah kembali kondusif setelah adanya mediasi antara pihak rumah sakit, keluarga korban, dan aparat kepolisian.

Meski demikian, korban masih dalam perawatan intensif dan penyelidikan kasus begal tetap dilakukan oleh Polsek Cinambo Polrestabes Bandung.

Kasus ini menyoroti pentingnya prosedur standar operasional di rumah sakit, terutama dalam menangani pasien darurat.

Para pengamat pelayanan publik menilai, rumah sakit tidak boleh ragu dalam memberikan pertolongan medis, terlepas dari status hukum pasien.

Hal itu sejalan dengan amanat Undang-Undang Kesehatan yang menekankan bahwa keselamatan pasien merupakan prioritas utama.

Kejadian di RSUD Ujungberung menjadi pelajaran penting bagi fasilitas kesehatan lain agar tidak mengulangi kesalahan serupa.

Di sisi lain, masyarakat juga diingatkan untuk tidak bertindak main hakim sendiri yang justru bisa memperburuk kondisi korban.

Baca Juga:  Tiga Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Twin Tunnel Tol Cisumdawu KM 169.800

Aksi menggeruduk rumah sakit memang lahir dari rasa marah, namun penyelesaian tetap harus melalui jalur hukum dan komunikasi yang jelas.

Kasus begal dengan modus menuduh orang lain ini juga menjadi sorotan, karena memperlihatkan pola kejahatan yang semakin kompleks.***