Keramik, piring kaca, dan botol cairan tetap rawan pecah meski dikemas dengan baik.
Komplain tinggi bisa menjatuhkan reputasi toko.
8. Produk Viral Sesaat
Tren seperti pop it atau lato-lato cepat naik tapi juga cepat hilang.
Jika telat keluar dari pasar, stok menumpuk dan nilainya jatuh.
9. Produk Makanan Cepat Kadaluarsa
Snack homemade, kue basah, atau frozen food tanpa penyimpanan khusus sangat berisiko jika tidak segera laku.
Kerugian bisa datang dari produk yang basi sebelum terjual.
10. Produk yang Tidak Terlalu Dibutuhkan
Barang lucu seperti gantungan kunci unik memang menarik, tapi jarang ada repeat order.
Sulit dijadikan produk andalan untuk bisnis jangka panjang.
Ringkasan Produk Red Flag
Jenis Produk | Risiko Utama |
---|---|
Produk di bawah Rp10.000 | Margin tipis, biaya admin dan ongkir tinggi |
Fashion musiman | Stok menumpuk di luar musim |
Produk red ocean (casing HP, skincare, dll) | Persaingan ketat, perang harga |
Produk terlarang/ban risk | Akun bisa disuspend, rugi total |
Produk oversize/ongkir tinggi | Ongkos mahal, retur sering |
Modal tinggi, perputaran lambat | Modal nyangkut berbulan-bulan |
Produk susah dikemas/rawan rusak | Komplain tinggi, rating jeblok |
Produk viral sesaat | Tren cepat turun, stok jadi rongsokan |
Makanan cepat kadaluarsa | Basi sebelum terjual, rugi modal |
Produk tidak terlalu dibutuhkan | Repeat order rendah, bisnis sulit stabil |
Tips Memilih Produk yang Tepat
Sebagai gantinya, penjual pemula disarankan memilih produk dengan kriteria berikut:
- Dibutuhkan sehari-hari.
- Harga di atas Rp50 ribu agar margin sehat.
- Margin minimal 35 persen.
- Repeat order tinggi.
- Produk tahan lama, tidak musiman, dan tidak mudah rusak.
Dengan memahami pola ini, seller dapat menghindari jebakan produk bermasalah dan lebih cepat mencapai stabilitas usaha.***