KoranBandung.co.id – MotoGP memiliki sistem kualifikasi yang dikenal dengan Q1 dan Q2 yang menentukan posisi start pembalap di grid balapan.
Dalam dunia balap motor paling bergengsi ini, sesi kualifikasi menjadi salah satu momen penting yang kerap menentukan strategi dan peluang pembalap.
Tidak jarang, hasil kualifikasi mampu memengaruhi jalannya balapan, bahkan sebelum lampu start berwarna hijau dinyalakan.
Namun, banyak penonton awam yang masih bingung mengenai perbedaan Q1 dan Q2 serta bagaimana aturan keduanya diterapkan dalam ajang MotoGP.
Pengertian Q1 dan Q2 dalam MotoGP
Q1 dan Q2 merupakan bagian dari format kualifikasi MotoGP yang diperkenalkan sejak 2013.
Format ini dirancang untuk membuat sesi kualifikasi lebih kompetitif dan memberikan peluang bagi pembalap untuk bersaing mendapatkan posisi terbaik.
Q1 adalah sesi kualifikasi pertama yang diikuti oleh pembalap yang tidak masuk dalam 10 besar pada catatan waktu gabungan latihan bebas (Free Practice).
Sedangkan Q2 adalah sesi kualifikasi utama yang diikuti oleh 10 pembalap tercepat dari latihan bebas serta dua pembalap terbaik dari Q1.
Dengan kata lain, total 12 pembalap akan bersaing di Q2 untuk memperebutkan posisi start terdepan atau yang biasa disebut pole position.
Aturan Dasar dalam Sesi Q1
Sesi Q1 biasanya diikuti oleh pembalap yang masih berjuang mencari kesempatan untuk masuk ke Q2.
Durasi Q1 berlangsung selama 15 menit dan hanya dua pembalap tercepat yang berhak melangkah ke Q2.
Hal ini membuat persaingan di Q1 kerap berlangsung ketat karena semua pembalap berusaha mencatatkan waktu terbaik dengan strategi yang tepat.
Para pembalap di Q1 juga sering memanfaatkan slipstream atau mengikuti jejak lawan untuk mendapatkan keuntungan aerodinamika dalam mencatatkan waktu lap.
Aturan Dasar dalam Sesi Q2
Berbeda dengan Q1, sesi Q2 merupakan panggung utama bagi para pembalap tercepat.
Q2 juga berlangsung selama 15 menit, tetapi atmosfernya lebih intens karena menentukan siapa yang berhak menempati posisi start terdepan.
Di sesi ini, para pembalap biasanya menggunakan ban baru dengan kompon paling lembut untuk mendapatkan grip maksimal.
Tidak jarang, strategi pergantian ban dan pemilihan momen keluar pit menjadi faktor penentu keberhasilan meraih waktu tercepat.