KoranBandung.co.id – Gangguan sistem pada aplikasi KAI Access hari ini menyebabkan antrian panjang di Stasiun Bandung.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 9 Juli 2025, saat calon penumpang kereta api lokal Bandung Raya kesulitan mengakses tiket digital mereka.
Banyak pengguna aplikasi KAI Access yang telah melakukan pembelian tiket mengeluh karena tiket tidak muncul meskipun saldo mereka sudah terpotong.
Masalah ini membuat para calon penumpang tidak bisa masuk ke dalam stasiun karena tiket digital yang seharusnya digunakan sebagai akses masuk tidak tersedia.
Dampaknya, antrean panjang pun terbentuk di area luar Stasiun Bandung, terutama pada sore hari saat jam keberangkatan kereta commuter line yang padat.
Salah satu netizen, @mayessaputri, melaporkan bahwa ia tidak bisa masuk ke stasiun meskipun telah membeli tiket secara online.
Ia menyebutkan bahwa saldonya telah terpotong, namun tiket tidak muncul di dalam aplikasi, membuatnya tidak dapat menunjukkan tiket sebagai bukti pembelian.
Kondisi ini tentu merugikan penumpang karena mereka harus mengantre untuk mencetak ulang tiket secara fisik di loket pelayanan yang jumlahnya terbatas.
Dalam kasus @mayessaputri, ia bahkan terancam tertinggal kereta yang dijadwalkan berangkat pukul 18.17 WIB karena waktu yang terbuang di antrean.
Kejadian ini memunculkan pertanyaan serius mengenai kesiapan sistem digital PT Kereta Api Indonesia dalam melayani kebutuhan pengguna secara real-time.
Aplikasi KAI Access selama ini menjadi andalan masyarakat untuk membeli tiket kereta secara cepat dan praktis, namun gangguan hari ini menunjukkan masih adanya celah pada sistem.
Penggunaan teknologi dalam layanan transportasi publik memang bertujuan untuk efisiensi, namun tetap membutuhkan dukungan sistem yang andal dan responsif.
Ketika sistem digital seperti aplikasi KAI Access mengalami error, penumpang tidak memiliki alternatif lain selain kembali menggunakan metode manual.
Hal ini tentu mengurangi efisiensi yang selama ini dibanggakan dari transformasi digital dalam pelayanan KAI.
Lebih jauh lagi, gangguan seperti ini bisa berdampak pada kepercayaan publik terhadap layanan digital yang diterapkan oleh BUMN transportasi tersebut.
Dengan jumlah pengguna aplikasi yang terus meningkat setiap harinya, KAI perlu memastikan bahwa sistem mereka mampu menangani lonjakan trafik terutama di jam-jam sibuk.
Kegagalan dalam memastikan stabilitas sistem bukan hanya berdampak pada kenyamanan penumpang, tetapi juga pada operasional stasiun yang bisa terganggu oleh antrean panjang.***