Layanan SeaBank Gangguan Hari Ini Sejak Kemarin, Maintenance dari Dini Hari hingga Pukul 07.00 WIB Dikeluhkan Pengguna

Layanan SeaBank Gangguan Hari Ini? Sejak Kemarin, Maintenance dari Dini Hari hingga Pukul 07.00 WIB Dikeluhkan Pengguna

Diposting pada
iklan fif batujajar

KoranBandung.co.id – Gangguan layanan SeaBank sejak dini hari kembali menjadi perhatian publik, terutama pengguna aktif yang mengandalkan layanan digital bank tersebut untuk keperluan penting di waktu-waktu krusial.

Fenomena gangguan ini bukan pertama kali terjadi, namun durasi pemeliharaan sistem yang cukup panjang membuat sejumlah pengguna merasa dirugikan.

Terlebih, layanan yang tidak dapat diakses pada waktu subuh dinilai cukup menghambat aktivitas finansial mendesak.

Gangguan layanan SeaBank terpantau terjadi mulai Rabu dini hari, 16 Juli 2025, dengan estimasi pemeliharaan berlangsung dari pukul 02.00 WIB hingga 07.00 WIB.

Kendati diinformasikan sebagai bagian dari pemeliharaan sistem berkala, banyak pengguna merasa kecewa lantaran tidak ada pemberitahuan yang disampaikan secara luas sebelumnya.

Hal ini memunculkan berbagai reaksi dari kalangan pengguna yang mengandalkan SeaBank sebagai sumber utama transaksi digital.

Beberapa pengguna melaporkan kesulitan dalam mengakses aplikasi SeaBank pada rentang waktu tersebut, mulai dari gagal login hingga fitur transfer yang tidak merespons.

Meskipun sebagian pengguna aktif memang tidak terlalu banyak di waktu subuh, tetap saja ada kelompok masyarakat tertentu yang sangat terdampak.

Baca Juga:  Penyebab Keributan di Sekitar Pasar Tagog Padalarang, Ternyata Gara-gara Tabrakan

Misalnya, pelaku usaha daring yang memiliki transaksi masuk dini hari, atau individu yang sedang dalam kondisi darurat finansial dan membutuhkan pencairan dana dengan cepat.

Situasi ini menunjukkan pentingnya keandalan layanan perbankan digital dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa batasan waktu.

Dalam pantauan redaksi, sejumlah keluhan muncul di media sosial, menyuarakan kekesalan atas layanan yang dianggap tidak konsisten.

Sebagian besar komentar menyoroti minimnya komunikasi dari pihak SeaBank kepada para pengguna.

Beberapa pengguna bahkan menyarankan agar masyarakat tidak menggantungkan seluruh simpanan mereka hanya pada satu layanan digital, termasuk SeaBank.

Langkah antisipasi seperti diversifikasi simpanan ke beberapa platform dinilai bijak agar kebutuhan mendesak tetap bisa terpenuhi saat terjadi kendala seperti ini.

SeaBank sendiri sejauh ini belum merilis keterangan resmi terkait alasan spesifik di balik pemeliharaan yang dilakukan.

Informasi yang beredar hanya menyebutkan bahwa maintenance merupakan bagian dari peningkatan performa sistem guna memberikan pengalaman lebih baik bagi pengguna.

Namun, transparansi mengenai waktu dan dampak maintenance masih menjadi catatan tersendiri bagi publik.

Dalam konteks digitalisasi layanan keuangan, faktor keandalan dan ketersediaan sistem menjadi aspek krusial yang tidak bisa diabaikan.

Baca Juga:  Polisi Bandung Tangkap Dua Begal Spesialis Begal Ojol, Terungkap Sudah 25 Kali Beraksi

Sejumlah pengamat industri perbankan digital menilai bahwa bank digital harus mampu memastikan uptime tinggi, khususnya di luar jam operasional bank konvensional.

Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan dan kenyamanan pengguna, terlebih bagi mereka yang sudah sepenuhnya beralih ke layanan perbankan digital.

Penggunaan sistem berbasis cloud dan teknologi otomatisasi memang menjadi keunggulan bank digital, namun sisi kelemahan seperti downtime sistem juga tidak dapat dihindari sepenuhnya.

Oleh karena itu, komunikasi yang transparan dan responsif dari pihak bank digital sangat dibutuhkan, agar pengguna tidak merasa ditinggalkan saat gangguan terjadi.

SeaBank, yang dikenal sebagai salah satu bank digital dengan pertumbuhan cepat di Indonesia, tentu perlu memperkuat aspek layanan pelanggan ini.

Dengan jumlah pengguna yang terus meningkat, ekspektasi publik terhadap kestabilan dan aksesibilitas layanan juga semakin tinggi.

Terlebih, SeaBank saat ini telah menjadi bagian dari ekosistem digital yang lebih luas, mulai dari integrasi e-commerce hingga fitur tabungan otomatis.

Gangguan layanan di waktu yang tidak umum, seperti subuh, memang tidak serta-merta mengganggu mayoritas pengguna.

Baca Juga:  Ledakan Tabung Gas 3 Kg Guncang Babakan Sari Kiaracondong Bandung, Dua Warga Luka Bakar Serius

Namun, tetap saja hal ini menunjukkan bahwa operasional layanan digital harus menjangkau kebutuhan masyarakat tanpa batasan waktu.

Ke depan, langkah antisipatif seperti penyampaian jadwal pemeliharaan secara terbuka dan pengaturan waktu yang lebih fleksibel akan menjadi pertimbangan penting.

Selain itu, edukasi kepada pengguna untuk memiliki cadangan dana atau akun alternatif juga menjadi bagian dari literasi keuangan digital yang kini semakin relevan.***