KoranBandung.co.id – Kawasan Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat, diterjang banjir pada Selasa (9/9/2025) usai diguyur hujan deras.
Air menggenangi sejumlah ruas jalan utama yang biasa dilalui warga maupun wisatawan menuju kawasan wisata Lembang.
Tidak hanya di Pasar Panorama, genangan air juga muncul di ruas Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, pada waktu yang hampir bersamaan.
Banjir yang terjadi di kawasan Lembang dan sekitarnya kembali menyoroti kondisi drainase di wilayah Bandung Barat yang dinilai belum mampu menampung debit air hujan.
Warga sekitar menyampaikan bahwa genangan air bukanlah fenomena baru di kawasan tersebut.
Setiap kali hujan deras mengguyur, kawasan Pasar Panorama Lembang hampir selalu dipenuhi genangan air dengan ketinggian bervariasi.
Hal serupa juga kerap terjadi di ruas Jalan Kolonel Masturi yang merupakan akses penting menuju beberapa destinasi wisata populer.
Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga memengaruhi arus lalu lintas yang menjadi lebih padat.
Beberapa kendaraan dilaporkan melambat saat melintasi genangan air demi menghindari kerusakan mesin.
Keterlambatan perjalanan pun tidak dapat dihindarkan, terutama pada jam sibuk sore hari ketika hujan masih turun dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Pengendara roda dua menjadi pihak yang paling terdampak karena harus ekstra hati-hati agar tidak terjatuh saat melewati jalan tergenang.
Banjir di Lembang ini memperlihatkan bagaimana kawasan wisata dengan kunjungan tinggi ternyata masih berhadapan dengan persoalan klasik drainase.
Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah preventif melalui pembangunan infrastruktur drainase yang lebih memadai.
Selain itu, normalisasi saluran air serta edukasi warga agar tidak membuang sampah sembarangan ke drainase juga menjadi solusi jangka panjang.
Kejadian banjir pada Selasa ini seakan menjadi pengingat bahwa Bandung Barat membutuhkan tata kelola air yang lebih baik.
Apalagi kawasan tersebut menjadi destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.
Jika persoalan banjir tidak segera diatasi, dampaknya tidak hanya dirasakan warga, tetapi juga sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, warga, dan pelaku usaha menjadi kunci untuk mengurangi potensi genangan air berulang.
Banjir di Pasar Panorama Lembang dan genangan di Jalan Kolonel Masturi bukan hanya sekadar masalah teknis drainase, tetapi juga menyangkut citra wilayah wisata.
Kondisi ini menuntut penanganan serius agar Bandung Barat tetap mampu menjaga reputasi sebagai tujuan wisata yang nyaman dan aman.***