KoranBandung.co.id – Seorang pedagang es kelapa di Kota Bandung diduga menjadi korban pencurian sepeda motor dengan modus hipnotis pada Senin siang, 29 September 2025.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 12.48 WIB di Jalan BKR Kota Bandung, tepatnya di dekat SPBU Pertamina.
Korban diketahui bernama Adang, seorang pedagang es kelapa yang sehari-hari berjualan di kawasan tersebut.
Menurut informasi yang beredar, pelaku awalnya berpura-pura sebagai pembeli.
Seorang saksi mata bernama Vitho Hafidz menyebut pelaku mendekati lapak Adang dengan sikap tenang.
Pelaku memesan dua buah kelapa muda kepada Adang dan tiga porsi batagor dari pedagang lain yang berada di sekitar lokasi.
Interaksi awal tersebut terlihat wajar, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan bagi pedagang maupun warga sekitar.
Namun, situasi berubah ketika pelaku berpura-pura hendak membeli rokok.
Pelaku meminta izin untuk meminjam sepeda motor milik Adang dengan alasan jarak warung rokok yang cukup jauh.
Dalam kondisi normal, permintaan semacam itu biasanya ditolak oleh pedagang.
Akan tetapi, diduga saat itu Adang sudah berada dalam pengaruh hipnotis yang dilancarkan pelaku.
Tanpa rasa curiga, Adang langsung menyerahkan kunci sepeda motornya kepada orang asing tersebut.
Pelaku kemudian pergi meninggalkan lokasi dengan membawa sepeda motor sekaligus pesanan yang belum dibayarnya.
Seiring berjalannya waktu, Adang mulai menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
Pelaku tidak kunjung kembali meski sudah ditunggu cukup lama.
Korban kemudian tersadar bahwa dirinya telah menjadi korban pencurian dengan modus hipnotis.
Kejadian ini sontak menarik perhatian warga sekitar yang terkejut dengan cara pelaku menjalankan aksinya.
Modus hipnotis sendiri bukanlah hal baru di kota-kota besar, termasuk Bandung.
Para pelaku biasanya memanfaatkan kelengahan korban dengan komunikasi sugestif dan gerak-gerik yang meyakinkan.
Kondisi ini membuat korban menuruti permintaan tanpa berpikir panjang, bahkan ketika permintaan tersebut janggal sekalipun.
Kasus serupa sudah beberapa kali terjadi, dan sebagian besar menyasar pedagang maupun warga yang sedang beraktivitas di ruang publik.
Dalam kasus Adang, kerugian yang dialami tidak hanya berupa sepeda motor yang raib, tetapi juga kehilangan barang dagangan yang dipesan pelaku.
Hingga kini, identitas pelaku masih belum diketahui dengan jelas.
Warga sekitar berharap pihak kepolisian segera turun tangan untuk mengusut kasus ini.***