KoranBandung.co.id – MotoGP dikenal sebagai ajang balap motor paling bergengsi di dunia yang sarat dengan kecepatan dan risiko.
Setiap musim, penonton tidak hanya disuguhi aksi menegangkan para pebalap, tetapi juga momen-momen dramatis ketika terjadi insiden crash.
Bagi sebagian penggemar baru, istilah crash MotoGP kerap muncul namun belum sepenuhnya dipahami secara detail.
Apa Itu Crash dalam MotoGP?
Crash dalam MotoGP adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecelakaan atau terjatuhnya pebalap saat melaju di lintasan.
Peristiwa ini bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kesalahan teknis, kondisi lintasan, hingga manuver agresif antarpebalap.
Dalam konteks MotoGP, crash tidak hanya berarti motor keluar jalur, tetapi juga mencakup momen ketika pebalap kehilangan kendali sepenuhnya.
Kejadian ini sering menjadi sorotan karena berhubungan langsung dengan keselamatan pebalap sekaligus jalannya balapan.
Jenis Crash dalam MotoGP
Secara umum, terdapat dua jenis crash utama dalam MotoGP yang kerap disebut oleh pengamat maupun pebalap.
Dua jenis crash tersebut adalah highside dan lowside, masing-masing memiliki karakteristik berbeda yang memengaruhi tingkat bahaya bagi pebalap.
Pemahaman tentang kedua istilah ini penting agar penggemar lebih mengerti risiko yang dihadapi para pebalap profesional.
Highside: Crash yang Paling Berbahaya di MotoGP

Highside adalah jenis crash yang dianggap paling berbahaya dalam MotoGP.
Kejadian ini biasanya terjadi ketika ban belakang motor kehilangan traksi dan kemudian kembali mencengkeram lintasan secara mendadak.
Akibatnya, motor akan menghentak keras ke arah sebaliknya dan melempar pebalap ke udara dengan kecepatan tinggi.