Berapa Gaji Cuci Tray MBG
Gambar hanya ilustrasi.

Berapa Gaji Cuci Tray MBG? Ternyata Segini Besarannya

Diposting pada
iklan fif batujajar

KoranBandung.co.id – Seorang pemuda yang bekerja sebagai pencuci tray dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) membagikan momen haru saat menerima gaji pertamanya.

Unggahan itu sontak menarik perhatian publik karena memperlihatkan sisi nyata dari keberadaan program pemerintah yang bukan hanya fokus pada gizi anak, tetapi juga membuka peluang kerja.

Perhitungan gaji yang diterimanya menunjukkan angka yang sederhana namun bermakna besar bagi pekerja sepertinya.

Dalam unggahannya, pemuda tersebut menghitung lembar demi lembar uang hasil kerja keras selama 18 hari.

Jumlah yang didapat mencapai Rp1.800.000, yang berarti dirinya menerima upah sekitar Rp100.000 per hari.

Nilai ini menjadi gambaran nyata bahwa program MBG memberikan penghasilan tambahan bagi banyak orang yang terlibat di dalamnya.

Keharuan itu tak hanya dirasakan sang pekerja, tetapi juga warganet yang membanjiri unggahan dengan doa dan dukungan.

Banyak yang mengapresiasi kerja kerasnya, sembari menyoroti betapa pentingnya program MBG dalam menopang kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga:  PT Nisrina Baidha Pertiwi Pinjaman Online Apakah Aman?

Fenomena ini memperlihatkan bahwa manfaat program MBG menjangkau lapisan masyarakat luas, bukan sekadar anak sekolah sebagai penerima makanan bergizi.

Program MBG sendiri menjadi salah satu kebijakan unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sejak Januari 2025.

Dalam sidang tahunan MPR, Prabowo menegaskan bahwa program ini tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi, melainkan juga penciptaan lapangan kerja.

Data pemerintah menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 290 ribu lapangan kerja baru yang tercipta berkat MBG.

Peluang kerja tersebut tersebar melalui 5.800 dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berdiri di 38 provinsi Indonesia.

Posisi yang tersedia pun beragam, mulai dari koki, tenaga distribusi, hingga pekerja sederhana seperti pencuci tray.

Bagi masyarakat kecil, upah Rp100 ribu per hari jelas memberikan arti penting untuk menambah penghasilan keluarga.

Baca Juga:  Bisnis Kos-Kosan Apakah Menguntungkan? Ini Fakta dan Strategi yang Jarang Dibahas

Terlebih, pekerjaannya dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa syarat keahlian khusus.

Hal ini menjadikan MBG tidak hanya sebagai program gizi, tetapi juga sebagai instrumen pemberdayaan masyarakat.

Kisah pemuda pencuci tray itu seakan mewakili ribuan tenaga lain yang kini merasakan manfaat serupa.

Mereka mendapat kesempatan untuk bekerja secara layak, meski dalam lingkup sederhana.

Banyak warganet menilai bahwa kebijakan ini menjadi salah satu bentuk nyata pemerataan ekonomi di daerah.

Program MBG juga memperlihatkan wajah baru pembangunan yang tidak hanya bertumpu pada infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan masyarakat.

Pengalaman seorang pekerja cuci tray tadi menunjukkan bagaimana sebuah kebijakan bisa membawa dampak langsung bagi kehidupan sehari-hari.

Nilai Rp1.800.000 mungkin terlihat kecil di perkotaan besar, namun di sejumlah wilayah angka tersebut mampu menopang kebutuhan dasar keluarga.

Baca Juga:  Kenaikan Gaji PNS Dinilai Timbulkan Kecemburuan Sosial, Publik Pertanyakan Sikap DPR

Cerita sederhana itu pun memberi pesan moral tentang pentingnya menghargai setiap usaha dan rezeki yang didapat.

Pemerintah sendiri masih terus memantau pelaksanaan MBG agar berjalan efektif dan tepat sasaran.

Selain gizi dan kesehatan anak sekolah, program ini diharapkan mampu memperkuat daya beli masyarakat di akar rumput.***