Sempat Disebut Gunung Berapi Aktif! Inilah Penjelasan Ilmiah Fenomena Langit Merah di Bandung Raya

Sempat Disebut Gunung Berapi Aktif! Inilah Penjelasan Ilmiah Fenomena Langit Merah di Bandung Raya

Diposting pada
iklan fif batujajar

KoranBandung.co.id – Langit Bandung Raya mendadak berwarna merah dan dipenuhi kilatan cahaya mirip petir sehingga menjadi perbincangan luas di media sosial.

Banyak warga yang mengabadikan momen tersebut dan membagikannya ke berbagai platform digital.

Video tersebut memunculkan beragam spekulasi, mulai dari dugaan tanda bencana hingga fenomena mistis yang menimbulkan rasa penasaran publik.

Namun, penjelasan ilmiah menunjukkan bahwa fenomena tersebut sebenarnya disebabkan oleh keberadaan awan cumolonimbus yang memang kerap memunculkan gejala visual mencolok di langit.

Awan cumolonimbus adalah jenis awan raksasa yang terbentuk akibat proses konveksi udara panas dan lembap yang naik ke atmosfer dengan cepat.

Saat udara yang sarat dengan uap air tersebut mengembun di ketinggian, terbentuklah tumpukan awan besar yang menjulang hingga lapisan atas troposfer.

Baca Juga:  Miris! Penyintas Disabilitas di Cidadap Bandung Jadi Korban Pencabulan, Hamil 6,5 Bulan

Fenomena ini bukan hal baru di wilayah tropis, termasuk Indonesia, karena kondisi cuacanya mendukung pertumbuhan awan semacam ini.

Awan cumolonimbus sering kali dikaitkan dengan cuaca ekstrem, seperti hujan deras, angin kencang, hingga badai petir.

Di dalam awan tersebut, terjadi pergerakan arus udara naik dan turun yang sangat kuat sehingga butiran es dan tetes air saling bertabrakan.

Tumbukan tersebut menyebabkan pemisahan muatan listrik yang kemudian memicu ketidakseimbangan di dalam awan.

Ketika muatan listrik itu mencapai titik jenuh, muncullah kilatan cahaya berupa petir yang dapat terlihat jelas dari permukaan bumi.

Warna merah yang tampak di langit Bandung Raya dipengaruhi oleh faktor atmosfer dan pantulan cahaya.

Pada kondisi tertentu, cahaya petir dapat membias melalui partikel di udara dan menghasilkan rona merah yang terlihat dramatis.

Baca Juga:  Terjadi Penjabretan Anak TK di Kelurahan Garuda, Andir Kota Bandung, Ini Kronologinya

Fenomena seperti ini juga dipengaruhi oleh polusi udara dan kelembapan, yang dapat mempertegas pantulan warna di langit.

Masyarakat awam sering kali terkejut dengan visual tersebut karena jarang terjadi dengan intensitas mencolok.

Meski terlihat menakutkan, fenomena awan cumolonimbus dengan kilatan petir adalah gejala alamiah yang umum dalam sistem cuaca tropis.

Kehadiran awan ini justru menjadi indikator adanya potensi hujan deras disertai petir di suatu wilayah.

Bandung Raya yang berada di dataran tinggi dengan iklim lembap sangat memungkinkan terjadinya pembentukan awan jenis ini.

Fenomena langit merah yang ramai diperbincangkan warganet sesungguhnya memperlihatkan betapa dinamisnya atmosfer di atas Jawa Barat.

Baca Juga:  Lowongan Kerja Langsung Diterima Bandung? Awas Kena Tipu Info Bodong

Kondisi ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya memahami sains di balik fenomena alam agar masyarakat tidak mudah termakan isu menyesatkan.

Dengan pengetahuan yang memadai, masyarakat dapat lebih tenang dan waspada menghadapi kondisi cuaca ekstrem.***