Mengapa 32 Bit Disebut x86 dan 64 Bit Disebut x64 Ini Penjelasan Lengkapnya

Mengapa 32 Bit Disebut x86 dan 64 Bit Disebut x64? Ini Penjelasan Lengkapnya

Diposting pada
iklan fif batujajar

KoranBandung.co.id – Banyak pengguna komputer yang akrab dengan istilah 32 bit dan 64 bit, namun tidak sedikit pula yang bertanya-tanya mengapa 32 bit sering disebut sebagai x86 dan 64 bit dikenal dengan sebutan x64.

Istilah ini kerap muncul saat mengunduh perangkat lunak, memilih sistem operasi, atau memahami spesifikasi perangkat keras.

Meskipun terlihat seperti angka teknis semata, sebenarnya penamaan tersebut memiliki sejarah panjang yang berkaitan erat dengan evolusi arsitektur prosesor komputer modern.

Menelusuri akar dari istilah “x86”, kita perlu kembali ke era kejayaan Intel pada tahun 1970-an hingga 1980-an.

Intel memulai seri prosesor populer mereka dengan nama 8086 pada tahun 1978, yang saat itu merupakan prosesor 16 bit pertama dalam keluarga x86.

Angka “86” merujuk pada dua digit terakhir dari nomor model prosesor tersebut, dan dari sinilah cikal bakal istilah “x86” berasal.

Seiring waktu, Intel merilis serangkaian prosesor lanjutan seperti 80186, 80286, 80386, hingga 80486, yang tetap mempertahankan kompatibilitas arsitektur dengan 8086.

Semua prosesor ini secara teknis merupakan bagian dari keluarga arsitektur yang sama, yaitu “x86”, dan digunakan secara luas dalam komputer pribadi.

Namun, sejak Intel merilis prosesor 80386 yang mendukung arsitektur 32 bit secara penuh, istilah x86 kemudian digunakan sebagai penanda umum untuk sistem berbasis 32 bit.

Baca Juga:  Paket Axis Warnet 24 Jam Unlimited Hilang dari Menu Axisnet, Warganet Sedih

Dalam praktik modern, ketika seseorang menyebut sistem operasi atau perangkat lunak versi x86, itu berarti kompatibel dengan arsitektur 32 bit, bukan 16 bit sebagaimana awalnya.

Sementara itu, kemunculan istilah “x64” tidak mengikuti pola penamaan generasi seperti pada x86.

Istilah x64 digunakan untuk menyederhanakan penyebutan sistem berbasis 64 bit yang berasal dari arsitektur x86-64.

Arsitektur x86-64 pertama kali diperkenalkan oleh AMD pada tahun 1999 dengan nama AMD64, sebagai perpanjangan dari arsitektur x86.

AMD64 memungkinkan sistem operasi dan aplikasi berjalan dalam mode 64 bit, dengan peningkatan kapasitas memori dan performa komputasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan pendahulunya.

Intel kemudian mengadopsi pendekatan serupa dengan menghadirkan prosesor EM64T (kemudian dikenal sebagai Intel 64), yang kompatibel dengan standar AMD64.

Karena arsitektur 64 bit tetap mempertahankan kompatibilitas dengan instruksi 32 bit (x86), industri menyebut pendekatan ini sebagai x86-64 atau x64, untuk membedakannya dari arsitektur x86 murni yang terbatas pada 32 bit.

Penyebutan x64 lebih disukai karena lebih ringkas dan mudah dipahami publik, meskipun nama teknisnya adalah x86-64.

Sementara istilah x86 sendiri tetap digunakan untuk merujuk pada sistem dan perangkat lunak berbasis 32 bit, termasuk sistem operasi, driver, dan aplikasi yang hanya kompatibel dengan instruksi 32 bit.

Baca Juga:  Current Pending Sector Count pada Harddisk, Pengertian dan Dampaknya bagi Pengguna

Perbedaan utama antara x86 dan x64 tidak hanya terletak pada kapasitas data yang dapat diproses secara bersamaan, tetapi juga pada kemampuan untuk mengakses ruang memori yang lebih besar.

Sistem x86 memiliki batasan akses memori hingga 4 GB, sedangkan x64 mampu mengakses hingga puluhan terabyte tergantung dari sistem operasi dan prosesor.

Dari sisi performa, sistem berbasis x64 umumnya lebih efisien dan dapat menjalankan aplikasi berat dengan lebih stabil, khususnya pada komputer modern yang memiliki RAM di atas 4 GB.

Namun demikian, tidak semua perangkat keras dan perangkat lunak mendukung arsitektur x64, sehingga kompatibilitas menjadi salah satu pertimbangan utama ketika memilih antara versi x86 dan x64.

Karena alasan tersebut, banyak pengembang perangkat lunak yang masih menyediakan versi 32 bit dari aplikasi mereka agar tetap dapat digunakan pada sistem lama.

Sementara dalam pengembangan sistem operasi, sebagian besar distribusi modern mulai beralih secara eksklusif ke versi 64 bit untuk mengoptimalkan performa dan keamanan.

Meskipun demikian, istilah x86 dan x64 tetap digunakan secara luas dalam dokumentasi teknis, forum pengguna, dan pengaturan perangkat lunak, karena telah menjadi standar de facto dalam dunia komputasi.

Pengetahuan tentang perbedaan ini sangat penting, terutama bagi pengguna yang ingin memahami struktur dasar dari sistem yang mereka gunakan.

Baca Juga:  Bonkyo Viral di Indonesia, Produk Bonkyo Buatan Mana? Ini Fakta Lengkapnya

Bagi para pengguna awam sekalipun, memahami bahwa x86 berarti 32 bit dan x64 berarti 64 bit dapat membantu dalam membuat keputusan saat menginstal aplikasi atau memilih perangkat yang tepat.

Istilah ini juga menjadi indikator utama untuk mengetahui kompatibilitas antar perangkat lunak dan perangkat keras, terutama di tengah ekosistem digital yang terus berkembang.

Secara teknis, arsitektur x64 adalah turunan dari x86, tetapi dengan ekspansi kemampuan komputasi yang jauh lebih luas dan kompleks.

Itulah sebabnya istilah x64 digunakan, bukan sekadar angka acak, melainkan representasi dari evolusi teknologi yang tetap mempertahankan akar kompatibilitasnya.

Dengan memahami konteks historis dan teknis dari penamaan x86 dan x64, kita dapat melihat bahwa istilah tersebut bukan sekadar simbol angka, tetapi bagian dari sejarah panjang inovasi dalam dunia komputasi modern.***