Penemuan Mayat Gantung Diri di Kota Baru Parahyangan Gegerkan Warga, Arus Lalu Lintas Terpantau Macet
Lokasi penemuan mayat yang tergantung.

Update Kasus Gantung Diri di Kota Baru Parahyangan, Ini Dugaan Identitas Korban

Diposting pada
iklan fif batujajar

KoranBandung.co.id – Seorang pria ditemukan meregang nyawa tergantung di bawah Jembatan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat, Kamis sore (31/7/2025), memunculkan duka dan tanda tanya dari publik.

Peristiwa tersebut sontak menarik perhatian warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas di kawasan elit Kota Baru Parahyangan.

Penemuan jasad dalam kondisi tergantung dengan kain sarung di leher itu sempat mengganggu lalu lintas dan menimbulkan kepanikan dan rasa penasaran warga sekitar.

Identitas korban yang semula belum diketahui dengan jelas dan ditebak-tebak warga pun kini mulai terkuak seiring penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian.

Dari tanda pengenal, korban diketahui berinisial G, berusia 33 tahun, dan merupakan warga Kampung Sodong, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Saat ditemukan, korban masih mengenakan pakaian lengkap dan menggendong ransel yang kemudian diperiksa petugas sebagai bagian dari penyelidikan awal.

Baca Juga:  Tumpahan Cairan Diduga Solar Sebabkan Kecelakaan di Jalan Raya Simpang-Kotabaru Parahyangan Padalarang

Dalam ransel tersebut, petugas mendapati sejumlah barang pribadi seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), ponsel, serta uang tunai sebesar Rp78 ribu.

Tidak ditemukan adanya tanda kekerasan fisik pada tubuh korban yang mengarah ke dugaan kriminal atau penganiayaan.

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menduga kuat bahwa korban meninggal dunia akibat tindakan mengakhiri hidup sendiri.

Namun demikian, pihak kepolisian tetap melakukan pendalaman untuk mengungkap motif di balik tindakan tragis tersebut.

Sejumlah saksi dari lingkungan sekitar lokasi kejadian dan keluarga korban telah dimintai keterangan oleh pihak penyidik.

Menurut keterangan keluarga, korban belakangan ini memang menunjukkan perubahan perilaku yang cukup mencolok.

Baca Juga:  Presiden Direktur PT Nissen Chemitec Diduga Meninggal Dunia dalam Kecelakaan di Gerbang Tol Karawang Barat, Tertimbun Truk Pengangkut Pasir

Korban disebut sering melamun, menarik diri dari lingkungan, dan enggan berbicara, namun tidak pernah secara eksplisit menunjukkan niat untuk mengakhiri hidupnya.

Fakta bahwa tidak ditemukan surat wasiat atau pesan tertulis semakin memperkuat misteri di balik keputusan korban melakukan tindakan tersebut.

Kepolisian belum merilis secara resmi motif atau penyebab pasti, sambil menunggu hasil pemeriksaan tambahan dari pihak medis dan psikolog forensik.

Jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih di Kota Bandung untuk dilakukan visum et repertum guna memastikan tidak adanya penyebab lain di luar dugaan utama.

Setelah pemeriksaan selesai, jenazah diserahkan kepada keluarga untuk segera dimakamkan di kampung halamannya.

Psikolog menyebutkan bahwa perubahan perilaku seperti diam tiba-tiba, menarik diri dari lingkungan, atau kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai, dapat menjadi tanda awal gangguan depresi berat.

Baca Juga:  Kecelakaan Beruntun Libatkan Tiga Kendaraan di Jalan Rajawali Bandung, Dua Orang Alami Luka Ringan

Sayangnya, banyak dari kasus seperti ini tidak terdeteksi atau tidak ditindaklanjuti secara serius karena stigma terhadap kesehatan rohani masih tinggi.***