KoranBandung.co.id – Upaya penindakan geng motor di Kota Bandung kembali membuahkan hasil setelah aparat gabungan berhasil mengamankan puluhan remaja yang diduga terlibat dalam aksi kriminal terorganisir.
Penangkapan tersebut terjadi pada Minggu dini hari, 12 Juli 2025, di kawasan Jalan Maskumambang, Kota Bandung, saat suasana kota masih lengang.
Tim gabungan dari Unit Tim Prabu dan Tim Perintis Presisi diterjunkan untuk melakukan patroli kewilayahan guna mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas.
Keberhasilan pengamanan ini tak lepas dari respons cepat aparat terhadap informasi intelijen yang menyebutkan adanya pergerakan kelompok geng motor yang akan melakukan penyerangan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 22 remaja diamankan dalam operasi tersebut, yang terdiri dari 20 orang diduga anggota geng motor MPH dan dua orang dari kelompok Lendeng The Genk.
Sumber dari Polrestabes Bandung menyebutkan bahwa para pelaku tengah bersiap melakukan penyerangan terhadap markas geng motor lawan saat diamankan.
Situasi di lokasi kejadian sempat mencekam, mengingat sebagian besar dari pelaku membawa senjata tajam dan benda tumpul yang berpotensi menimbulkan korban jiwa.
Aparat menyita berbagai barang bukti berbahaya, antara lain celurit, kampak, pisau, airsoft gun, hingga rambit, serta 22 benda tumpul yang disembunyikan oleh para pelaku.
Selain itu, satu dari dua anggota Lendeng The Genk ditemukan membawa sabu dan alat hisap berupa pipet, yang memperkuat dugaan bahwa aktivitas geng ini tidak hanya berkaitan dengan kekerasan, tetapi juga penyalahgunaan narkotika.
Satu orang lainnya kedapatan menyimpan celurit yang diselipkan di balik pakaian, menunjukkan kesiapan mereka untuk melakukan aksi kekerasan.
Plh Kabag Ops Polrestabes Bandung, AKBP Dr. Asep Saepudin, S.Pd., M.H., yang mewakili Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Budi Sartono, S.I.K., M.Si., M.Han., menjelaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari strategi penertiban geng motor di wilayah hukum Kota Bandung.
Ia mengungkapkan bahwa keberadaan geng motor tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi aktivitas kriminal yang lebih luas.
Seluruh pelaku yang diamankan saat ini telah dibawa ke Mapolrestabes Bandung untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Tim penyidik akan menggali keterlibatan masing-masing individu dalam jaringan geng motor tersebut, serta mengidentifikasi kemungkinan adanya aktor intelektual di balik perencanaan penyerangan.
Langkah preventif juga diambil dengan rencana pemanggilan orang tua para pelaku guna diberikan pembinaan dan pemahaman hukum serta dampak sosial dari keterlibatan dalam geng motor.
Polisi berharap pendekatan ini dapat menekan angka rekrutmen anggota baru, terutama di kalangan remaja dan pelajar.
Pendekatan persuasif kepada keluarga dinilai menjadi strategi krusial dalam membendung regenerasi kelompok kriminal jalanan yang kian terorganisir.
Selain penegakan hukum, Polrestabes Bandung juga menggandeng tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, dan organisasi kepemudaan untuk memperkuat literasi sosial di kalangan remaja.
Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat membentuk benteng moral yang mencegah anak-anak muda terjerumus dalam dunia geng motor.
Bandung sebagai kota metropolitan dengan aktivitas urban yang tinggi memang rentan terhadap pembentukan kelompok-kelompok yang menyalahgunakan kebebasan berkumpul.***