KoranBandung.co.id – Seorang wisatawan asal Ciparay, Kabupaten Bandung, dilaporkan meninggal dunia saat melakukan pendakian menuju Puncak Sunan Ibu, kawasan Kawah Putih, Kecamatan Rancabali, Sabtu (5/7/2025).
Insiden ini terjadi ketika korban yang berinisial DB (50) melakukan pendakian secara mandiri melalui jalur resmi yang biasa digunakan wisatawan.
Namun, pendakian tersebut berlangsung di tengah kondisi cuaca ekstrem yang sebelumnya telah diperingatkan oleh pihak pengelola kawasan.
Peristiwa ini kembali mengingatkan publik akan pentingnya kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap protokol keselamatan di destinasi wisata alam terbuka.
Korban diketahui memulai perjalanan menuju Puncak Sunan Ibu pada pagi hari bersama beberapa rekan sesama pengunjung, namun tidak tergabung dalam rombongan resmi atau dipandu oleh petugas lapangan.
Meskipun DB memilih jalur pendakian yang telah ditetapkan oleh pengelola kawasan wisata, ia tetap mendapatkan peringatan dari petugas lapangan yang menyarankan agar pendakian tidak dilanjutkan karena kabut tebal dan hujan ringan yang telah turun sejak dini hari.
Pihak pengelola menyebutkan bahwa korban bersikukuh melanjutkan perjalanan karena merasa mampu menyelesaikan pendakian mengingat medan yang tidak terlalu ekstrem pada awal jalur.
Namun situasi berubah cepat saat korban memasuki kawasan hutan sebelum mencapai puncak.
Cuaca yang semula hanya berkabut menjadi hujan deras dengan angin kencang.
Petugas SAR gabungan yang kemudian diterjunkan menyampaikan bahwa korban ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di sekitar 400 meter sebelum titik puncak, dengan dugaan awal serangan jantung akibat hipotermia.
Pemeriksaan medis awal menunjukkan tanda-tanda bahwa tubuh korban mengalami penurunan suhu drastis akibat cuaca ekstrem dan minimnya perlindungan tubuh yang memadai.
Korban hanya mengenakan pakaian outdoor tipis tanpa jaket khusus maupun perlengkapan pelindung lainnya.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung, Wawan A Ridwan, yang menjelaskan bahwa korban termasuk dalam kategori pendaki pemula dan tidak membawa perlengkapan standar untuk medan pegunungan.
Wawan menyebut bahwa pihaknya selama ini telah rutin mengeluarkan surat edaran kepada pengelola wisata agar meningkatkan kewaspadaan terhadap pendakian, terutama saat memasuki musim pancaroba.***