KoranBandung.co.id – Peristiwa kebakaran melanda sebuah warung kopi di kawasan padat penduduk di belakang Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Kota Cimahi, Rabu (2/7/2025) dini hari.
Kebakaran terjadi tepatnya di Jalan Ibu Ganirah RT 04/RW 02, sekitar pukul 00.04 WIB, ketika warung dalam kondisi penuh pengunjung.
Suara ledakan keras menjadi penanda awal musibah tersebut, diduga berasal dari kebocoran gas saat pemilik warung sedang memasak.
Informasi yang diperoleh dari lapangan menyebutkan bahwa api dengan cepat membesar usai terdengar ledakan yang cukup mengagetkan pengunjung.
Beberapa pengunjung sempat panik dan berhamburan keluar, namun tidak semuanya berhasil menyelamatkan diri tanpa luka.
Sebagian besar korban mengalami luka bakar ringan hingga sedang, akibat terkena semburan api dan serpihan dari ledakan.
Data sementara menyebutkan total korban mencapai 16 orang, terdiri dari 9 orang mengalami luka ringan dan 7 orang lainnya luka sedang.
Petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kota Cimahi langsung bergerak cepat ke lokasi.
Kepala Seksi Pemadam dan Penyelamatan, Aep Mulyana, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 00.10 WIB.
Tim Damkar tiba di lokasi kejadian hanya sembilan menit kemudian, atau sekitar pukul 00.19 WIB.
Proses pemadaman berlangsung selama lebih dari satu jam, dan api berhasil dijinakkan sepenuhnya pada pukul 01.20 WIB.
Kecepatan respons tersebut disebut sangat membantu dalam mencegah penyebaran api ke bangunan lain di sekitarnya.
Menurut Aep, kondisi warung yang padat dan banyaknya barang mudah terbakar turut mempersulit proses pemadaman.
Namun, kerja sama antar petugas serta bantuan dari warga sekitar mempercepat proses evakuasi dan pengamanan.
Korban yang terluka telah langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut.
Sementara itu, identitas para korban masih dalam proses pendataan karena mereka langsung dievakuasi menggunakan ambulans begitu keluar dari lokasi.
Kerugian materi yang ditimbulkan akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp60 juta.
Rinciannya mencakup kerusakan bangunan warung senilai Rp10 juta dan kerugian atas barang dagangan dan perlengkapan lainnya sebesar Rp50 juta.
Insiden ini menjadi perhatian masyarakat sekitar karena terjadi di lokasi yang cukup ramai dan berdekatan dengan lingkungan kampus.
Warung tersebut diketahui kerap menjadi tempat berkumpul mahasiswa dan warga untuk menikmati kopi pada malam hari.
Kondisi ini yang membuat jumlah pengunjung cukup padat meski waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam.
Beberapa warga sekitar mengaku mendengar suara ledakan keras, sebelum melihat kobaran api menjulang dari area warung.
Kebocoran gas menjadi dugaan sementara sebagai penyebab utama terjadinya ledakan dan kebakaran tersebut.
Namun, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lanjutan untuk memastikan kronologi dan penyebab pastinya.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus kebakaran akibat kelalaian dalam penggunaan tabung gas LPG di wilayah perkotaan.***