Pemprov Jabar alokasikan Rp150 miliar untuk pembebasan lahan Jalan Lingkar Padalarang–KBP–Cipatat guna atasi kemacetan
Ilustrasi

Hore! Stasiun Padalarang – Kota Baru Parahyangan – Cipatat Segera Terkoneksi Jalan Lingkar

Diposting pada
iklan fif batujajar

KORANBANDUNG.CO.ID – Bandung Barat akan segera memiliki Jalan Lingkar strategis. Solusi anyar dihadirkan demi mengurai kemacetan kronis Padalarang. Manfaat konektivitas ini bakal dirasakan oleh masyarakat luas.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah resmi mengalokasikan anggaran hingga Rp150 miliar dari APBD untuk merampungkan pembebasan lahan bagi pembangunan Jalan Lingkar yang menghubungkan Stasiun Padalarang, Kota Baru Parahyangan, hingga Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Selama ini, arus lalu lintas di sekitar Stasiun Padalarang—terutama pasca terhubung dengan Stasiun Kereta Cepat Whoosh—dikenal rawan macet.

Antrian kendaraan sering meluas hingga Jalan Cikampek–Padalarang, Gedong Lima, hingga Jalan Raya Padalarang, memicu kebutuhan mendesak agar akses baru dibuka.

Pemprov Jabar mengambil peran strategis, khususnya dalam menyediakan anggaran pembebasan lahan, sementara pihak pengembang Kota Baru Parahyangan bertanggung jawab penuh atas pembangunan infrastruktur fisiknya.

Baca Juga:  Polsek Pameungpeuk Amankan 10 Debt Collector yang Diduga Lakukan Pemerasan di Bandung

Proyek Jalan Lingkar sepanjang sekitar tujuh kilometer ini diinisiasi dengan groundbreaking pada Februari 2022.

Pendanaan awal diperoleh lewat skema tanggung jawab sosial perusahaan sebesar Rp100 miliar dari pihak pengembang.

Sebagian lahan telah berhasil dibebaskan, namun prosesnya belum rampung karena negosiasi harga dengan warga masih berlangsung.

Perkiraan progres pembebasan lahan berada di kisaran 50 hingga 75 persen, meski angka tersebut berbeda-beda menurut laporan lapangan.

Pemprov Jabar kini telah menyiapkan anggaran Rp150 miliar untuk menuntaskan sisa pembebasan lahan yang masih tersisa sekitar dua kilometer dari total panjang jalan.

Sementara itu, pihak pengembang telah menyelesaikan pembebasan sekitar lima kilometer lahan dan akan menanggung seluruh biaya pembangunan fisik jalan.

Baca Juga:  Akamsi Bersajam yang Memalak di Jelegong Kutawaringin Kab. Bandung Berhasil Ditangkap Setelah Kabur ke Garut

Pelaksanaan pembebasan lahan direncanakan mulai terealisasi pada akhir 2025.

Apabila tidak ada hambatan, pekerjaan konstruksi ditargetkan segera berjalan pada awal 2026.

Proyek ini menggunakan pola kolaboratif, di mana pemerintah menanggung pembebasan lahan, sedangkan pembangunan fisik dilakukan sepenuhnya oleh swasta.

Setelah rampung, jalan baru ini akan terbuka untuk umum, termasuk kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Jalan Lingkar ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan yang kerap melumpuhkan kawasan Padalarang.

Dengan adanya jalur alternatif menuju Kota Baru Parahyangan dan Cipatat, beban lalu lintas akan terbagi lebih merata.

Selain manfaat lalu lintas, proyek ini juga akan mendongkrak konektivitas antarwilayah di Bandung Barat.

Baca Juga:  Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara Ternyata Hoax, Diduga Hasil Editan AI

Mobilitas warga akan semakin lancar, jalur distribusi logistik menjadi lebih efisien, dan kawasan sekitar akan terdorong pertumbuhan ekonominya.***